Masih Proses Lidik, Polres Muara Enim Tunggu Laporan Keluarga Mandor Tambang yang Tewas Karena Kecelakaan Kerja

Dump Truck milik PT Nusa Indo Abadi (NIA)/rmolsumsel.id
Dump Truck milik PT Nusa Indo Abadi (NIA)/rmolsumsel.id

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Muara Enim masih melakukan proses penyelidikan terhadap kejadian kecelakaan kerja yang menewaskan Nurul Hidayat alias Dayat (32), pekerja PT Nusa Indo Abadi (NIA), Kamis lalu (12/8) sekitar pukul 20.00 WIB.


Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Muara Enim masih melakukan proses penyelidikan terhadap kejadian kecelakaan kerja yang menewaskan Nurul Hidayat alias Dayat (32), pekerja PT Nusa Indo Abadi (NIA), Kamis lalu (12/8) sekitar pukul 20.00 WIB. 

Petugas juga masih menunggu keluarga korban untuk membuat laporan polisi terkait kejadian yang menimpa korban. "Terkait kejadian di area tambang masih proses lidik dan pre rekon karena kejadian malam hari, sambil menunggu keluarga korban buat laporan," kata Kasatreskrim Polres Muara Enim, AKP Widhi Andika saat dikonfirmasi, Minggu (15/8). 

Widhi mengatakan, kejadian tersebut diduga memiliki unsur kelalaian. Pasalnya, kondisi penerangan di sekitar lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) sangat minim. "Iya memang murni kelalaian, penerangan sangat minim jadi driver tidak melihat korban," ucapnya. 

Meski begitu, petugas hingga kini masih belum menetapkan tersangka atas kejadian tersebut. "Untuk sekarang masih dalam proses penyelidikan. Nanti segera kami infokan," ucapnya singkat. 

Sebelumnya, kejadian kecelakaan kerja kembali terjadi di Muara Enim. Kali ini menimpa salah seorang pekerja PT Nusa Indo Abadi (NIA). Perusahaan sub kontraktor di kawasan pertambangan PT Lematang Coal Lestari (LCL). 

Korban diketahui bernama Nurul Hidayat alias Dayat (32), warga Dusun II Desa Gunung Raja Kecamatan Empat Petulai Dangku Kabupaten Muara Enim. 

Ayah dua orang anak ini tewas terlindas truk tronton saat sedang mengatur arus lalu lintas truk yang berada di areal pertambangan. Nyawanya tidak bisa diselamatkan meskipun sempat mendapat perawatan dari tim medis RS Siti Fadillah Kota Prabumulih. 

Korban menderita sejumlah luka diantaranya pecah tempurung kepala bagian belakang, lebam pada wajah, lengan kiri remuk, lebam bagian pinggang dan paha sebelah kanan.  

Kejadiannya, Kamis malam (12/8), sekitar pukul 20.00 WIB. Jenazah korban langsung dimakamkan keesokan harinya di TPU desa setempat. 

Salah seorang keluarga korban, Zul (45), mengatakan, kejadian yang dialami iparnya tersebut berawal ketika korban tengah beristirahat di sekitar areal tambang. Korban saat kejadian tidak mengenakan alat pelindung diri (APD). 

"Kalau informasi yang kami dapat itu korban lagi istirahat makan malam. Tapi bingung juga kenapa istirahat di areal tambang. Kemudian ditabrak oleh truk tronton merk Hino roda 10," kata Zul saat dibincangi, wartawan. 

Setelah ditabrak, korban langsung dibawa ke RS Siti Fadillah Prabumulih untuk diberi pertolongan pertama. Hanya saja, nyawa korban tidak bisa diselamatkan. "Sebenarnya ada rekannya yang lain menjadi korban. Dia hanya patah kaki. Tapi kurang tahu juga kondisinya sekarang seperti apa," bebernya. 

Menurut Zul, korban Dayat bekerja sebagai pormen atau mandor di areal pertambangan. Namun, pihaknya juga kurang mengetahui persis seperti apa pekerjaan yang digeluti keluarganya tersebut. 

"Apakah kerjanya dengan PT LCL atau sub kontraktornya saya juga kurang paham. Tapi yang jelas kerjanya di areal pertambangan itu," pungkasnya.