Fakta menyedihkan. Di setia lapis elemen masyarakat, banyak sekali yang menganggap bahwa Pandemi Covid-19 akal-akalan pemerintah. Bahkan mereka menuding, pemerintah gunakan isu pandemi ini untuk korupsi.
- Natal 2022, MUI Ajak Masyarakat Jaga Harmonisasi Melalui Kolaborasi
- Hilang Kendali, Mobil Tangki BBM Nyungsep Ke Bibir Sungai di Muara Enim
- Dewan Dorong Polisi Lakukan Investigasi, Buktikan Sabotase ataupun Kelalaian dalam Terbakarnya Gedung Dispora Sumsel
Baca Juga
Padahal di sisi lain, jumlah dokter yang wafat karena infeksi Covid-19 kembali bertambah selama 3 hari di awal Oktober ini. Berdasarkan grafik yang dirilis Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), total dokter yang wafat hingga Sabtu (3/10), telah mencapai 130 orang.
Angka tersebut mengalami penambahan dari data per 26 September yang mencapai 124 orang dokter yang wafat karena terinfeksi Covid-19.
Jika dirinci, jumlah yang meninggal didominasi oleh dokter berjenis kelamin laki-laki, dengan persentase 84,6 persen atau sebanyak 110 dokter. Sementara, untuk jumlah dokter perempuan yang wafat ketika berjuang melawan Covid-19 sebanyak 20 orang, atau 15,4 persen dari jumlah total.
Khusus untuk dokter yang wafat pada awal Oktober ini, Wakil Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Ari Kusuma, SpOG (K)mengatakan, ada tiga orang dokter.
"Berita duka kembali datang dari dunia medis. Dalam 3 hari awal Oktober ini bertambah 3 dokter meninggal dunia akibat Covid," ujar Ari Kusuma dalam keterangan pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (3/10).[ida].
- Begal di Sumsel Kembali Berulah, Seorang Warga Palembang Dibawa ke Rumah Sakit Usai Dipukul Balok Kayu
- Kecewa Putusan Dewas, ICW Desak Firli Mundur..
- Bantu Cari Helikopter Polda Jambi, TNI AU Kirim Helikopter Super Puma