Nama Baik Palembang Tercoreng, Willie Salim Didesak Beri Penjelasan

Ketua Umum Perkumpulan Zuriat Masagus-Masayu Palembang Darussalam (PZMMPD), Masagus Syaiful Padli, mendesak konten kreator Willie Salim minta maaf. (Handout)
Ketua Umum Perkumpulan Zuriat Masagus-Masayu Palembang Darussalam (PZMMPD), Masagus Syaiful Padli, mendesak konten kreator Willie Salim minta maaf. (Handout)

Ketua Umum Perkumpulan Zuriat Masagus-Masayu Palembang Darussalam (PZMMPD), Masagus Syaiful Padli, mendesak konten kreator Willie Salim untuk segera memberikan klarifikasi terkait video viral tentang daging rendang 200 kilogram yang diduga hilang. 


Menurutnya, video tersebut mencoreng nama baik Kota Palembang dan merugikan masyarakat setempat.  

Syaiful Padli, yang juga anggota DPRD Kota Palembang, menyampaikan sikapnya melalui sebuah video berdurasi 1 menit 20 detik yang diunggah pada Sabtu (22/3/2025).  

"Hari ini Kota Palembang sedang dibanjiri berita soal rendang 200 kilogram yang dibuat oleh seorang konten kreator dari Jakarta di Benteng Kuto Besak (BKB)," ujarnya.  

Sebagai putra asli Palembang, ia mengaku sangat tersinggung dengan isi video tersebut, terutama karena membandingkan warga Palembang dengan orang di luar daerah.  

"Kami meminta Willie Salim segera mengklarifikasi kontennya yang telah merusak nama dan marwah orang Palembang," tegas Syaiful Padli, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPRD Palembang.  

Menurutnya, dampak dari video tersebut tidak hanya mencoreng citra masyarakat Palembang dengan anggapan negatif, tetapi juga berpengaruh pada sektor pariwisata.  

"Nama baik orang Palembang jadi perbincangan, ada yang menyebut orang Palembang rakus dan sebagainya. Ini juga bisa membuat wisatawan takut untuk datang ke Palembang," lanjutnya.  

Sebagai bentuk tanggung jawab, Syaiful Padli meminta Willie Salim segera menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Palembang agar polemik ini tidak semakin meluas.