Dewan Dorong Polisi Lakukan Investigasi, Buktikan Sabotase ataupun Kelalaian dalam Terbakarnya Gedung Dispora Sumsel

Pihak kepolisian saat melakukan olah TKP terbakarnya salah satu ruang Kabid di KONI Sumsel (ist/RmolSumsel.id)
Pihak kepolisian saat melakukan olah TKP terbakarnya salah satu ruang Kabid di KONI Sumsel (ist/RmolSumsel.id)

Terbakarnya gedung Dispora Sumsel di tengah proses penyidikan dugaan korupsi dana hibah KONI Sumsel mendapat sorotan dari Ketua Komisi I DPRD Sumsel Antoni Yuzar. 


Pihaknya meminta aparat kepolisian melakukan pengusutan terhadap kasus ini, termasuk berkoordinasi dengan Kejati Sumsel berkaitan dengan proses penyelidikan maupun penyidikan kasus yang sedang berjalan itu. 

Hal ini menurutnya perlu dilakukan, terlebih muncul dugaan kesengajaan ataupun sabotase dalam kasus kebakaran yang menghanguskan sejumlah berkas dalam ruangan Kabid Sarana Olahraga pada Kamis (23/3) malam tersebut. 

"Kita dorong untuk dilakukan investigasi, aparat penegak hukum harus cek betul apa penyebabnya. Takut sengaja dibakar atau seperti apa yang berkembang, tapi syukur-syukur tidak," ujarnya kepada Kantor Berita RMOLSumsel, Jumat (24/3). 

Dalam informasi yang berkembang, kebakaran tersebut disinyalir terjadi akibat hubungan arus pendek listrik, pada malam hari dalam kondisi gedung kosong, sehingga menurut Antoni bisa pula terjadi kelalaian dalam manajemen gedung. 

Dugaan kesengajaan atau sabotase dalam kasus terbakarnya ruang Kabid Sarana Olahraga Dispora Sumsel ini juga ikur mendapat sorotan dari kriminolog Sri Sulastri. 

Istilah ini semakin dikenal, terlebih pada beberapa waktu lalu terjadi kebakaran hebat di gedung Kejaksaan Agung RI, dimana hampir semua bagian gedung ludes. 

Hal itu terjadi saat Kejagung tengah menangani sejumlah kasus besar, sehingga menurut sebagian besar pengamat menduga telah terjadi sabotase dalam kejadian tersebut. Hampir serupa, kejadian yang sama terjadi di Palembang. 

Mengutip dari ensiklopedia online britannica, dari Britannica, pengertian sabotase adalah tindakan menghancurkan atau merusak sesuatu dengan sengaja sehingga tidak berfungsi dengan benar. 

Sabotase juga dikenal sebagai sebuah istilah dalam perang, yakni berupa tindakan perusakan yang dilakukan secara terencana, disengaja dan tersembunyi terhadap peralatan, personel dan aktivitas dari bidang sasaran yang ingin dihancurkan. 

Dalam kondisi saat ini, sabotase kerap dikaitkan dalam upaya menghilangkan barang bukti terkait sebuah peristiwa kejahatan atau hal yang merugikan masyarakat umum. 

Menurut Sri Sulastri, untuk memastikan terjadi sabotase atau tidak dalam kejadian ini, pihak kepolisian yang akan lebih berperan. 

"Kita berikan ruang bagi kepolisian untuk memastikan hal tersebut. Menjawab isu yang berkembang," jelas pakar dari Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) ini. Meskipun dirinya lebih cenderung melihat kelalaian atau human error dalam kasus ini. 

Kadispora Wajib Ungkap Berkas Apa yang Rusak

Dibincangi terpisah, Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel yang membidangi olahraga, Masagus Syaiful Padli mengaku prihatin dengan kejadian ini. 

Meski demikian, pihaknya meminta Kepala Dispora Sumsel untuk membuka dan mengungkap berkas apa saja yang rusak akibat kejadian ini, agar informasi yang berkembang tidak simpang siur. 

Tidak hanya berkaitan dengan penyidikan dana hibah KONI Sumsel yang kini sedang ditangani Kejati Sumsel tetapi juga mungkin saja berkas lain yang berkaitan dengan atlet, kegiatan lain dan masyarakat. 

"Dalam waktu dekat kita juga akan jadi tuan rumah Piala Dunia U20, apakah ada berkas terkait yang terbakar, kita belum tahu," kata Padli. 

Dia berharap inventarisir kerusakan termasuk data yang dilakukan oleh Dispora akan memudahkan kerja dan kinerja kedepan. 

"Kejadian ini cenderung sebagai musibah, kita prihatin, namun, jangan sampai (kerusakan atau hilangnya data) menghambat kita kedepan," tegas Padli. 

Gubernur Sumsel Tahu Penyebab Kebakaran

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengaku belum tahu belum mengetahui penyebab terbakarnya ruang Kepala Bidang Sarana Olahraga KONI Sumsel. Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

“Saya sudah cek tadi malam, ruang kabid (terbakar) ada yang konslet. Tapi Belum tahu (penyebabnya),”ungkap Herman, Jumat (24/3).