Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, terkait pembangunan kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang yang dianggap sia-sia.
- Saksi Ungkap Permintaan Fee dari Dirjen Kemenhub di Sidang Kasus Korupsi LRT Palembang
- Dampak Gangguan Transmisi PLN, Operasional LRT di Palembang Ikut Terhenti
- Masih Bebani Negara, Gubernur Sumsel: LRT Bukan Transportasi Berorientasi Profit
Baca Juga
Deru menilai Ridwan Kamil mungkin hanya mendapat informasi LRT yang dulu bukan saat ini, yang sudah meningkat penumpangnya.
"Mungkin dia (Ridwan Kamil) tahunya dulu, tapi sekarang sudah baik, " kata Herman Deru, usai menghadiri Wisuda Akbar Pesantren Tahfidz Kiai Marogan, di Talang Jambe, Minggu (23/10).
Menurut Deru, pembangunan LRT Palembang dulunya menggunakan dana APBN yang nilainya triliunan, untuk menunjang kesuksesan event olahraga internasional se Asia.
"Memang betul LTR itu di bangun mahal jelang Asean Games kemarin," katanya.
Selain itu menurutnya awalnya pasca Asian Games penggunaan LRT masyarakat masih minim.
Namun seiring waktu, masyarakat Sumsel khususnya kota Palembang lambat laun mulai beralih transportasi massal tersebut untuk kegiatan sehari-hari.
"Memang ada masa jeda penumpang ini kenal dulu, dan suasana pandemi covid-19 juga. Tapi sekarang okupansinya mulai membaik," katanya.
Herman Deru, berharap ke depan masyarakat akan lebih memilih angkutan massal ini dalam aktivitas sehari-hari, sehingga bisa lebih efektif pembangunannya.
"Kalau bae, mungkin ke depan kesadaran masyarakat untuk menggunakan angkatan umum massal ini semakin baik, dan LRT jadi andalan," tandas dia.
- Gubernur Sumsel Targetkan Sukses Ganda di Pornas Korpri 2025
- Jelang Keberangkatan, Gubernur Herman Deru Tinjau Kesiapan Asrama Haji Palembang untuk Sambut Ribuan JCH Sumsel
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas