Isyarat Rotasi Pejabat, Pemkab Muara Enim Uji Kesesuaian Eselon II Lewat Job Fit di Palembang

Bupati Muara Enim Edison saat diwawancarai awak media/Foto: Noviansyah
Bupati Muara Enim Edison saat diwawancarai awak media/Foto: Noviansyah

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara Enim menunjukkan keseriusannya dalam menata birokrasi yang profesional dan berbasis kinerja melalui pelaksanaan job fit atau uji kesesuaian bagi 18 pejabat eselon II, Rabu (16/4/2025).


Kegiatan ini digelar di Kota Palembang dengan menggandeng Universitas Sriwijaya (Unsri) sebagai pihak independen untuk melakukan penilaian secara objektif, termasuk tes psikologi dan asesmen karakteristik individu.

Bupati Muara Enim, H Edison, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap jajaran pejabat tinggi pratama. "Ini bukan kehendak pribadi kepala daerah. Prosesnya dilakukan secara profesional oleh Unsri," jelas Edison.

Menurut Edison, hasil job fit nantinya akan menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan apakah pejabat masih layak di posisi saat ini atau perlu dirotasi. "Tujuan utamanya agar penempatan pejabat betul-betul sesuai kompetensi dan kebutuhan organisasi," tegasnya.

Para pejabat yang mengikuti uji kesesuaian berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) strategis, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, hingga Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM.

Di antaranya adalah Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Ardian Arifanardi, Kepala Dinas Kesehatan dr. Eni Zatila, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Syamsiah, Kepala Badan Keuangan Juli Jumatan Nuri, serta Inspektur Inspektorat Suhermansyah.

Pemkab Muara Enim berharap proses job fit ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mempercepat realisasi program pembangunan. Edison pun mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi berlebihan soal pergantian pejabat.

"Kalau memang ada rotasi, itu murni karena kebutuhan organisasi, bukan karena suka atau tidak suka," ujarnya.

Lebih lanjut, Edison meminta semua pihak untuk bersabar dan menunggu hasil akhir dari asesmen yang saat ini masih berlangsung. "Yang penting kita ikuti prosesnya. Kalau ada yang diganti, berarti itu hasil evaluasi. Kalau belum, berarti memang masih sesuai," tandasnya.