Lima Balongub Sumsel Bersaing Dapatkan Dukungan PKB di Pilkada

Ketua DPW PKB Sumsel, Ramlan Holdan. (ist/rmolsumsel.id)
Ketua DPW PKB Sumsel, Ramlan Holdan. (ist/rmolsumsel.id)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sedang dalam proses menentukan dukungannya bagi lima bakal calon Gubernur (Balongub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan diadakan pada 27 November 2024.


Lima calon yang bersaing untuk mendapatkan dukungan PKB adalah Ketua Komisi IV DPRD Sumsel, Holda, mantan Gubernur Sumsel Herman Deru, mantan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya; Bupati PALI Heri Amalindo dan mantan Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra.

PKB, yang memperoleh 7 kursi di DPRD Sumsel dari hasil Pemilu Legislatif 14 Februari 2024 lalu, telah memastikan tidak akan mengajukan kader internalnya sebagai calon gubernur. 

Menurut Ketua DPW PKB Sumsel, Ramlan Holdan, semua calon telah mendaftar secara online dan menyerahkan berkas pendaftaran secara fisik.

"Mereka berlima sudah mengembalikan berkas semua, termasuk terakhir kemarin Mawardi Yahya yang sepaket dengan Anita (RA Anita Noeringhati)," kata Ramlan pada Kamis (23/5).

Setelah berkas Balongub dan Wagub lengkap, DPW akan menyerahkannya ke DPP untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (UKK). UKK ini direncanakan akan dilaksanakan di Jakarta pada hari Senin mendatang.

Ramlan menjelaskan bahwa kriteria calon yang akan diusung PKB adalah kelayakan, kepatutan, pengalaman pemerintahan, serta visi dan misi untuk Sumsel ke depan. Semua calon dinilai memenuhi syarat dan memiliki peluang yang sama.

"Semua memenuhi syarat dan merupakan putra-putri terbaik Sumsel. Namun, prosedurnya, DPW hanya menjaring dan menyerahkan ke DPP," tambah Ramlan, yang juga akan maju dalam Pilkada Muaraenim.

Setelah proses penjaringan, DPP akan melakukan tahapan evaluasi lebih lanjut sebelum mengeluarkan rekomendasi resmi. Proses ini termasuk mempertimbangkan hasil survei sebagai salah satu faktor penentu.

"Rekomendasi kemungkinan akan keluar pada bulan Agustus. Proses ini masih panjang, termasuk komunikasi politik yang intens oleh DPP, dimana salah satu penentu juga nanti hasil survei untuk sikap pengusungan PKB ke depan," tutup Ramlan.