Kukuhkan Lima Guru Besar Sekaligus, Unsri Kini Miliki 141 Profesor

Prosesi pengukuhan guru besar oleh Rektor Unsri, Prof Anis Saggaf. (unsri/rmolsumsel.id)
Prosesi pengukuhan guru besar oleh Rektor Unsri, Prof Anis Saggaf. (unsri/rmolsumsel.id)

Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di Graha Sriwijaya, Rabu (26/10). Tak tanggung, sebanyak lima guru besar dikukuhkan secara berbarengan. 


Kelima guru besar yang dikukuhkan masing-masing sebanyak empat orang dari Fakultas Pertanian dan satu orang berasal dari Fakultas Teknik. Mereka yang dikukuhkan yakni Prof dr Ir M Faizal DEA Dipl Expert dari bidang ilmu teknik kimia, Prof Dr Ir Muslim MAgr dari bidang ilmu penyakit tumbuhan, Prof Dr Ir Eliza Wildayana MSi dari bidang ilmu agribisnis, Prof Dr Ir Suwandi MAgr dari bidang ilmu proteksi tanaman serta Prof Dr Ir Yulia Pujiastuti MS dari bidang ilmu hama tumbuhan. 

Rektor Unsri, Prof Dr Ir Anis Saggaff mengatakan, pengukuhan guru besar yang dilakukan kali ini merupakan yang terbanyak sepanjang universitas berdiri. Penambahan lima guru besar tersebut membuat jumlah dosen yang menyandang gelar profesor di kampus negeri itu menjadi sebanyak 141 orang. 

"Semakin banyak guru besar ini, maka jalan kita untuk menuju World Class University akan semakin dekat terwujud," kata Anies saat menyampaikan sambutannya. 

Dia mengatakan, dibutuhkan setidaknya 300 lebih guru besar agar bisa mewujudkan World Class University. Untuk itu, pihaknya terus mendorong seluruh dosen yang sudah bergelar doktor agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam melakukan penelitian. 

"Sebenarnya sudah ada 400 doktor yang sudah matang untuk melanjutkan ke jenjang guru besar. Kami harap pengukuhan guru besar ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh dosen meningkatkan kinerjanya," bebernya. 

Dia menjelaskan, guru besar merupakan capaian tertinggi dari seorang akademisi yang memiliki persyaratan cukup banyak. Mulai dari seleksi reputasi, penulisan, kejujuran, tata letak penulisan, karyanya yang tidak ada kepalsuan dan tidak ada plagiarism. "Seleksi ini cukup ketat hingga akhirnya dianggap lulus atau diterima oleh kementerian. Ini bisa dijadikan contoh kepada seluruh akademisi yang sudah layak ke guru besar bisa dipercepat," ungkapnya. 

Tak hanya memberikan dampak positif bagi Universitas, Anis juga meminta guru besar yang dikukuhkan untuk mengaplikasikan ilmunya ke tengah kehidupan masyarakat. "Sehingga, Sumsel bisa lebih maju dan berkembang lagi," tuturnya. 

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru melalui Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Riza Fahlevi mengatakan, banyaknya guru besar di bidang pertanian selaras dengan program kerja Pemprov Sumsel yakni gerakan Sumsel Mandiri Pangan. "Harapannya, hasil dari penelitian bisa memberikan sumbangsih bagi terwujudnya gerakan ini," tandasnya.