Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh terhadap peralihan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
"Saya mendukung seratus persen keinginan IAIN Madura untuk menjadi UIN," ungkap Gubernur Khofifah usai memberikan Kuliah Umum bagi mahasiswa Magister (S2) IAIN Madura Pamekasan, Selasa siang (18/1).
Khofifah menyampaikan, tahun 2021 kemarin IAIN Tulungagung dan Jember sudah resmi menjadi UIN, bahkan IAIN Kediri dan Ponorogo juga sudah mengajukan permohonan.
Atas dasar itu, Khofifah berharap IAIN Madura bisa mengikuti jejak Kampus UIN Jember dan Tulungagung. Untuk itu, diperlukan pembahasan lebih lanjut termasuk terkait penentuan nama institusi yang baru dengan melibatkan berbagai stakeholder.
"Supaya nanti nama tersebut sama-sama merasa bahwa nama yang diinginkan. Bukan hanya IAIN atau UIN nya, tapi juga masyarakatnya" tukasnya.
Khofifah berharap, dengan perubahan tersebut IAIN Madura bisa terus berkembang dan diperkaya dengan fakultas-fakultas umum lainnya.
Harapan Khofifah, tak hanya fakultas ilmu keagamaan, fakultas profeai lainnya bisa dibuka bagi masyarakat Madura.
Ditambahkan, kemajuan sektor pendidikan di kawasan Madura diharapkan bisa berseiring dengan cita-cita Indonesian Islamic Science Park (IISP) yang diharapkan menjadi daya gravitasi dari penyelenggaraan Konferensi Islam Dunia.
IISP sendiri, tambah Khofifah, diharapkan bisa menjadi Episentrum Islam dunia di masa depan.
"Saya berharap IISP akan menjadi Gravitasi khususnya dari konferensi organisasi Islam dunia. Sehingga, pertemuan-pertemuan Islam Internasional bisa dilaksanakan di Indonesia, utamanya di Jatim, bahkan di Madura," ungkap Khofifah.
"Dengan dukungan Perpres 80/2019, langkah optimalisasi terus diperkuat agar IISC di Madura bisa segera terealisasi," lanjutnya.
- Terjadi Penusukan Massal di Kampus Tiongkok, Delapan Tewas dan 17 Luka
- Pegawai Kampus UIN Raden Fatah Palembang Digerebek Warga, Diduga Berbuat Asusila Sesama Jenis Dengan Maba
- Magang di Pengadilan Agama, Sejumlah Mahasiswi IAIN Kudus Jadi Korban Pelecehan