KPK Telusuri Perusahaan Cangkang dan Mata Uang Kripto dalam Perkara Dugaan TPPU Rafael Alun

Tersangka Rafael Alun Trisambodo/RMOL
Tersangka Rafael Alun Trisambodo/RMOL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini tengah menelusuri perusahaan-perusahaan cangkang di luar negeri dan terkait mata uang kripto dalam kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat mantan pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rafael Alun Trisambodo (RAT).


Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu mengatakan, pihaknya telah menetapkan Rafael sebagai sebagai tersangka dugaan TPPU, usai menjadi tersangka dugaan penerimaan gratifikasi terkait pengurusan perpajakan.

"Saat ini sedang kami telisik, termasuk juga perusahaan-perusahaan cangkang yang ada di luar negeri, ada satu negara yang memang khusus mengeluarkan perusahaan-perusahaan itu, jadi daftarkan di sana gitu. Saya tidak menyebut nama negaranya," ujar Asep kepada wartawan di Gedung Juang Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (10/5).

"Ada juga yang diberikan crypto currency bitcoin dan lain-lain, itu juga sedang kita telusuri," sambungnya.

Namun demikian, kata Asep, hingga saat ini KPK belum menemukan perusahaan cangkang dan mata uang kripto sebagai salah satu cara menyamarkan hasil tindak pidana korupsi yang dilakukan Rafael.

"Intinya semua akan kita telusuri, tidak hanya menemukan harta kekayaan atas nama yang bersangkutan, ataupun itu yang misalkan disembunyikan diatasnamakan orang lain, keluarganya, orang terdekatnya, atau orang kenalannya," pungkas Asep.