Kondisi Jalan Buruk, Warga Muara Enim Angkut Wanita yang Akan Melahirkan Pakai Tandu

Tangkapan layar video warga yang mengangkut wanita hamil menggunakan tandu. (repro/rmolsumsel.id)
Tangkapan layar video warga yang mengangkut wanita hamil menggunakan tandu. (repro/rmolsumsel.id)

Sebuah video kiriman warga net sempat viral di media sosial. Video yang beredar Jumat malam (11/3) tersebut merekam sejumlah warga yang tengah membantu seorang perempuan yang akan melahirkan di malam hari. Mereka mengangkut wanita tersebut menggunakan tandu yang terbuat dari batang bambu dan kain sarung.


Penelusuran RMOL Sumsel, lokasi dalam video tersebut berada di Desa Babatan Dusun VI Kecamatan Semende Darat Laut (SDL) Kabupaten Muara Enim.

Warga yang mengambil rekaman tersebut menyebutkan jika proses evakuasi wanita hamil menggunakan tandu disebabkan kondisi jalan desa mereka yang masih berupa tanah merah. Kondisi cuaca yang sedang turun hujan membuat jalanan menjadi licin dan becek yang mengakibatkan kendaraan roda empat dan roda dua tidak bisa melaluinya.

Wakil BPD desa Babatan, Subowo dalam pesan singkatnya membenarkan video yang beredar berasal dari desanya. Dirinya bersama masyarakat menggotong ibu yang ingin melahirkan tersebut dikarenakan kondisi jalan yang memang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan. Sebelumnya, pihak desa melalui Kepala Dusun VI sempat menjemput salah seorang bidan yang ada di dusun V. Namun karena kondisi jalan yang baru selesai hujan, mereka terpaksa berjalan kaki menuju Dusun VI.

“Setibanya di rumah ibu yang ingin melahirkan, ternyata kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan di rumah dan harus dirujuk ke Puskesmas Pulau Panggung. Karena kondisi jalan yang buruk maka kami terpaksa menandu ibu tersebut, saat itu sekitar pukul 03:00 WIB,” kata Subowo, Sabtu (12/3).

Pihaknya berharap, pemerintah memperhatikan dan merealisasikan jalan yang selama ini jadi impian masyarakat. Sehingga kejadian ini tidak terulang kembali. Sebab, kejadian tersebut bukan pertama kali terjadi di desa Babatan.

Sementara itu, Bidan Desa Tenang Waras, Ita Fransiska mengatakan, pada malam itu hujan turun begitu deras dan kondisi jalan sangat licin. Sehingga dirinya, tidak bisa menggunakan kendaraan roda dua atau empat.

Lanjut Ita,  jalan yang harus mereka tempuh kurang lebih 3 kilometer. Setibanya di rumah pasien dan memeriksa pasien pihaknya menyimpulkan bahwa pasien tidak bisa dibantu melahirkan di rumah dan harus dibawa ke puskesmas terdekat.

“Karena tidak mungkin menggunakan kendaraan, maka pukul 03:00 WIB kami berinisiatif untuk menandu pasien, lalu kami tiba di jalan aspal pukul 04:30 WIB, barulah dari sana pasien kami bawa menggunakan mobil” ungkapnya.