Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), kembali meningkat akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
- Gawat, ISPU Palembang Sudah Capai 60
- Jangan Lengah Karena Hujan, Pj Gubernur Sumsel Instruksikan Petugas Tetap Maksimalkan Pemadaman
- Diguyur Hujan Satu Jam, ISPU Palembang Turun Drastis
Baca Juga
Dari pengamatan, ISPU Palembang berada di angka 300 lebih mikro gram di pukul 17.00 WIB. Hal itu menyebabkan kualitas udara di kota pempek ini kembali masuk dalam kategori bahaya. Penyebabnya dikarenakan jumlah titik api karhutla Sumsel naik hampir delapan kali lipat dibandingkan sebelumnya hanya sekitar 150 titik.
Hal itu dibenarkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, M Iqbal Alisyahbana menurutnya ada lima wilayah yang terpantau terdapat titik api yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan 599 titik, Banyuasin 127 titik api, Musi Banyuasin (Muba) 77 titik api, Musi Rawas Utara (Muratara) 57 titik api, serta Ogan Ilir (OI) 31 titik api.
"Kabupaten OKI saat ini masih menjadi wilayah titik api terbanyak. Saat ini petugas masih melakukan pemadaman di lokasi tersebut agar kondisi karhutla tidak terus meluas," katanya.
Hasil dari TMC tersebut sebelumnya sempat membuat beberapa wilayah di Kabupaten OKI turun hujan. Hal itu menjadikan titik api mulai menurun.
Namun, beberapa hari terakhir hujan tidak lagi turun hingga menyebabkan titik api kembali bertambah. “Semalam sudah disampaikan oleh Pj Gubernur Sumsel untuk memperpanjang TMC 18 sampai 24 Oktober 2023," jelas Iqbal.
Sementara itu, Kasi Pengendalian Pencemaran DLHP Provinsi Sumsel Rezawahya menjelaskan, kondisi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Palembang saat ini berada di atas 300 mikrogram per meter kubik atau berada di level berbahaya.
Hal itu disebabkan kebakaran hutan dan lahan sejak beberapa hari terakhir mengalami lonjakan.
"Dampak kebakaran hutan dan lahan di OKI dan Banyuasin, membuat kondisi ISPU di Palembang memburuk. Sehingga, masyarakat merasakan asap mulai mengganggu pada pagi sampai sore," ungkap Rezawahya.
Dengan kenaikan ISPU ini, ia mengimbau warga untuk menggunakan masker ketika keluar rumah untuk menjaga kondisi kesehatan agar tidak terpapar kabut asap karhutla. "Jangan terlalu banyak aktivitas di luar rumah dan perbanyak konsumsi air putih," imbuhnya.
- Kebakaran Hutan Meluas di Muara Enim, Ancam Pemukiman Warga
- Gawat, ISPU Palembang Sudah Capai 60
- Lahan Gambut di OKI Kembali Terbakar, Tim Pemadam Kesulitan Mencari Sumber Air