Komunitas TikTokers Ampera Harapkan Dukungan Pemerintah, Bukan Penertiban Semata

Komunitas TikTokers Ampera Palembang/ist
Komunitas TikTokers Ampera Palembang/ist

Petugas gabungan dari Satpol PP dan Dishub Palembang melakukan penertiban terhadap aktivitas sejumlah TikTokers yang sedang membuat konten di Jembatan Ampera, Sabtu (10/5/2025). 


Penertiban ini dilakukan karena adanya kekhawatiran aktivitas tersebut mengganggu ketertiban umum, terutama arus lalu lintas di sekitar lokasi.

Namun, Keken Bintaro, perwakilan Komunitas Konten Kreator Ampera Palembang, menegaskan bahwa tindakan petugas bukanlah pembubaran aktivitas kreatif TikTokers, melainkan hanya penertiban kendaraan yang diparkir di sekitar Jembatan Ampera.

Menurut Keken, komunitas TikTokers memarkir kendaraan di trotoar Jembatan Ampera karena kurangnya fasilitas parkir yang aman di area tersebut. 

Lokasi parkir resmi di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) hanya beroperasi hingga pukul 23.00 WIB, sehingga mereka merasa perlu mencari alternatif untuk menghindari risiko pencurian kendaraan.

“Sepeda motor kami diparkir di trotoar tanpa mengganggu bahu jalan. Justru yang menyebabkan macet adalah pengunjung lain yang parkir sembarangan di bahu jalan,” ujarnya.

Keken menambahkan bahwa komunitasnya aktif mempromosikan ikon Kota Palembang melalui media sosial. Live streaming di Jembatan Ampera menjadi daya tarik, terutama bagi warga perantauan yang rindu dengan kampung halaman mereka.

“Banyak yang menonton live kami dan merasa terhibur. Bahkan, ada yang akhirnya tertarik untuk datang ke Palembang setelah melihat suasana Jembatan Ampera di malam hari,” kata Keken.

Selain itu, kehadiran komunitas TikTokers di Jembatan Ampera juga dinilai memberikan rasa aman bagi pejalan kaki karena ramainya aktivitas. Menurutnya, sejak komunitas mereka aktif, aksi kriminalitas seperti copet atau jambret di area tersebut tidak pernah terdengar lagi.

Keken berharap Pemerintah Kota Palembang dapat mendukung aktivitas komunitas TikTokers di Jembatan Ampera dengan menyediakan fasilitas yang memadai, seperti WiFi gratis, jaringan listrik, dan area parkir yang aman hingga dini hari.

“Kami ingin terus berkreativitas tanpa dianggap mengganggu. Jika ada dukungan dari pemerintah, kami yakin bisa memberikan kontribusi positif untuk promosi pariwisata Palembang,” tutupnya.