Komunitas Patal Tingkatkan Minat Digitalisasi di Palembang

Sejumlah anak muda di kota Palembang membentuk komunitas digitalisasi, yaitu bernama Palembang Digital (Patal). Terbentuknya komunitas Patal ini terinisiatif dari keberhasilan Palembang menyelenggarakan beberapa event internasional, didukung dengan fasilitas transportasi yang berkembang pesat terutama LRT.


Salah satu penggagas komunitas Patal, Joneten Saputra mengatakan, komunitas Patal berfokus untuk menciptakan SDM, khususnya masyarakat Sumsel untuk memiliki kemampuan unggul di bidang digital. Dengan misi menjadikan semua talenta lokal mempunyai jiwa yang kolaboratif dan inovatif lewat pembelajaran workshop yang terselenggara.

"Membuat ekosistem digital yang selalu regenerasi untuk keberlangsungan talenta lokal, meningkatkan skill dan wawasan di bidang digital Software development, Infrastruktur IT serta pengetahuan khusus industri digital," kata Joneten, Senin (15/6).

Dikatakan Jo sapaan akrabnya sehari-hari, kemajuan ini tidak seiring dengan daya saing digital index yang maksimal. Sehingga kami ingin mewujudkan inovasi baru dalam dunia teknologi dengan mendemonstrasikan ilmu IT lewat beragam webbinar.

Dijelaskannya, komunitas Patal terbentuk pada 20 April lalu, pertama kali muncul melalui ide cemerlang para startup muda yang pernah bekerja di perusahaan teknologi dan berkaitan erat dengan digitalisasi. Mereka adalah Sofian Hadiwijaya, Arief Rahmansyah, Roylisto dan Faisal Morensya.

"Banyak yang berpengalaman di dunia startup (perusahaan rintisan) dan bekerja di perusahaan nasional/internasional seperti Gojek, Tiket.com, Tokopedia, Delivery Hero UAE, RCTI plus, Kredivo dan lainnya," jelas Jo.

Berdasarkan data East Venture Digital Competitiveness Index 2020, Sumsel saat ini berada di peringkat 18 dari 34 provinsi atau posisi ke 4 di pulau Sumatera. Indikator penilaian saing tersebut, salah satunya melihat kualitas SDM dengan tingkat berkemampuan digital yang maksimal.

"Gap pengetahuan di bidang IT antara Sumsel dan daerah lain semakin jauh khususnya dibandingkan dengan Jakarta, membuat Sumsel sulit bersaing.
Adanya sharing ilmu pengetahuan di bidang IT bisa mengurangi knowledge tersebut," terangnya.

Patal pun terbuka untuk publik, siapapun itu tanpa ada syarat tertentu. Paling penting adalah seseorang sangat tertarik dengan dunia digitalisasi dan berminat mengikuti workshop session, unjuk kreasi karya digital, paham program dan materi digital serta berkeinginan tinggi untuk berkontribusi terhadap kemajuan digital di Sumsel.

"Program berbagi bakal dilakukan rutin saling mendiskusikan pengalaman dan membedah materi. Harapannya komunitas ini mendapatkan support dari pemerintah daerah atau perusahaan lokal untuk memajukan komunitas. Buat yang ingin bergabung bisa kunjungi palembangdigital.org atau instagram palembang_digital," tandas dia. (Elsa)

Caption : inilah beberapa anak muda yang membentuk komunitas Palembang Digital (Patal) saat melakukan rapat secara virtual. [ida]