Buntut mundurnya Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu yang lalu tentu berdampak dalam dukungan Partai Golkar dalam Pilkada mendatang termasuk di Sumsel.
- Debat Cawagub Sumsel: Sesuai Prediksi, Cik Ujang Kewalahan Ladeni Dua Lawannya
- Adu Strategi pada Pilgub Sumsel 2024: Siapa yang Paling Berhasil Merebut Hati Rakyat?
- Diantar Puluhan Ribu Pendukung, Pasangan Matahati Jalan Kaki Daftar ke KPU Sumsel
Baca Juga
Namun Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel RA Anita Noeringhati mengaku dirinya satu-satunya orang yang mendapatkan surat keputusan pencalonan maju di Pilgub dari Partai Golkar yang ditandatangani Ketua Golkar dan Sekretaris.
“Itu diputuskan bukan hanya oleh pak Airlangga saja tetapi oleh organisasi , yang namanya organisasi itu tidak hanya satu orang tetapi ada beberapa elemen yang namanya tim pemilihan kepala daerah, jadi saya tidak ada kekhawatiran,” katanya, Sabtu (17/8).
Mengenai B1 Kwk yang telah diterimanya dari Partai Golkar menurutnya perlu diperbaharui oleh Ketum Golkar yang baru.
Mengenai pencalonannya di Pilgub Sumsel bersama Bakal Calon Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, politisi Partai Golkar ini memastikan ada penambahan partai lain selain Partai Golkar, Partai Gerindra dan PPP yang telah dikantongi.
“ Insya Allah ada satu lagi, pasti,” katanya.
Dengan demikian pasangan Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati (Matahati) ini kini telah mendapat dukungan dari tiga Parpol, yakni Partai Golkar, Gerindra dan PPP. Total kursi dari ketiga Parpol ini sebanyak 25 kursi. Rinciannya Golkar 12 kursi, Gerindra 11 kursi dan PPP 2 kursi.
Terkait pengganti Airlangga Hartarto selaku Ketum Golkar yang mundur beberapa waktu lalu menurut Ketua harian DPD Partai Golkar Sumsel ini tetap taat keputusan partai.
“Kami dari Partai Golkar samikna wa atokna, apa yang diputuskan. Tanggal 20 kita dari rapimnas kita lanjut ke Munaslub sehingga tanggal 21 sampai 22 Agustus kita mempunyai ketua umum baru untuk memproses B1 Kwk untuk seluruh Indonesia,” katanya.
Mengenai siapa yang cocok duduk sebagai Ketum Golkar, menurut Anita untuk di daerah sebagai orang politik harus berpikir cerdas .
“ Pergantian Ketum Golkar nggak ada pengaruh di Sumsel, alhamdulilah semua berjalan dengan baik dan disini yang mempunyai hak suara adalah kabupaten kota dan provinsi dan hasta karya,” katanya.
Dengan kepemimpinan Partai Golkar yang baru nanti menurutnya bisa menjaga kekompakan , menjaga soliditas dan pihaknya sudah bisa membuktikan di pemilu 2024 , Golkar bisa menunjukkan sebagai partai besar dan mendapatkan penambahan kursi dari 85 kursi menjadi 102 dan itu merupakan prestasi.
“Kedepan bisa dilanjutkan lagi ,” katanya.
- Bawaslu PALI Apresiasi Kesuksesan Pilkada 2024, Minta Masyarakat Jaga Kondusifitas
- Hegemoni Herman Deru, Anomali Mawardi, dan Sensasi Eddy Santana di Pilgub Sumsel 2024
- Pilkada Serentak 2024 di Sumsel Aman dan Damai: Kolaborasi TNI-Polri Jadi Kunci