Ketum Golkar Mundur, Anita Mengaku tak Khawatir Dukungan Bisa Berubah

RA Anita Noeringhati (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
RA Anita Noeringhati (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Buntut mundurnya Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu yang lalu tentu berdampak dalam dukungan Partai Golkar dalam Pilkada mendatang termasuk di Sumsel.


Namun  Bakal Calon Wakil Gubernur Sumsel RA Anita Noeringhati mengaku dirinya satu-satunya orang yang mendapatkan surat keputusan pencalonan maju di Pilgub dari Partai Golkar yang ditandatangani Ketua Golkar dan Sekretaris.

“Itu diputuskan bukan hanya oleh pak Airlangga saja  tetapi oleh organisasi , yang namanya organisasi itu tidak hanya satu orang tetapi ada beberapa elemen yang namanya tim pemilihan kepala daerah, jadi saya tidak ada kekhawatiran,” katanya, Sabtu (17/8).

Mengenai B1 Kwk yang telah diterimanya dari Partai Golkar menurutnya perlu diperbaharui oleh Ketum Golkar yang baru.

Mengenai pencalonannya di Pilgub Sumsel bersama Bakal Calon Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, politisi Partai Golkar ini memastikan ada penambahan partai lain selain Partai Golkar, Partai Gerindra dan PPP yang telah dikantongi.

“ Insya Allah ada satu lagi, pasti,” katanya.

Dengan demikian pasangan  Mawardi Yahya dan RA Anita Noeringhati (Matahati) ini kini telah mendapat dukungan dari tiga Parpol, yakni Partai Golkar, Gerindra dan PPP. Total kursi dari ketiga Parpol ini sebanyak 25 kursi. Rinciannya Golkar 12 kursi, Gerindra 11 kursi dan PPP 2 kursi.

Terkait pengganti Airlangga Hartarto selaku Ketum Golkar yang mundur beberapa waktu lalu menurut Ketua harian DPD Partai Golkar Sumsel ini  tetap taat keputusan partai.

“Kami dari Partai Golkar samikna wa atokna, apa yang diputuskan. Tanggal 20 kita dari rapimnas kita lanjut ke Munaslub  sehingga tanggal 21 sampai 22 Agustus kita  mempunyai ketua umum baru untuk memproses B1 Kwk untuk seluruh Indonesia,” katanya.

Mengenai siapa yang cocok duduk sebagai Ketum Golkar, menurut Anita untuk di daerah sebagai orang politik  harus berpikir cerdas .

“ Pergantian Ketum Golkar nggak ada pengaruh di Sumsel, alhamdulilah semua berjalan dengan baik dan disini yang mempunyai hak suara adalah kabupaten kota dan provinsi dan hasta karya,” katanya.

Dengan kepemimpinan Partai Golkar yang baru nanti menurutnya bisa menjaga kekompakan , menjaga soliditas dan pihaknya sudah bisa membuktikan  di pemilu 2024 , Golkar bisa menunjukkan sebagai partai besar dan mendapatkan penambahan kursi dari 85 kursi menjadi 102 dan itu merupakan prestasi.

“Kedepan bisa dilanjutkan lagi ,” katanya.