Kesaksian Warga Desa Tanjung Agung Saat Melihat Jembatan Putus Diterjang Banjir

Detik-detik putusnya jembatan gantung di Muratara . (Tangkapan Layar)
Detik-detik putusnya jembatan gantung di Muratara . (Tangkapan Layar)

Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Muratara Muratara membuat debit air hulu sungai Rupit meningkat. Akibatnya, jembatan gantung Desa Tanjung Agung, Kecamatan Karang Jaya putus diterjang banjir.


Nurdin (43) salah satu warga setempat mengatakan, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 10.00WIB. Awalnya, kondisi sungai menjadi deras setelah hujan mengguyur lokasi tersebut sejak tadi malam.

"Ya itu akibat terjangan air karena arus sungai yang begitu deras,"ujarnya, Selasa (16/4).

Ia menjelaskan pada saat detik-detik jembatan itu putus banyak disaksikan oleh warga dan banyak warga yang menjerit saat seling jembatan itu putus.

"Warga banyak yang menyaksikan pada saat jembatan itu putus,"jelasnya.

Ia menceritakan sebelumnya ada warga yang hendak ingin menyebrangi. Namun, belum sampai di jembatan, tali penyangganya langsung putus.

"Untung lah orang itu belum sampai di jembatan dan baru mau naik tanjakan lantai bawah dan jika tidak bisa saja hanyut dibawa oleh arus sungai,"katanya.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan mengepung sejumlah desa dan mengakibatkan jembatan gantung putus.

Camat Karang Jaya, Hendri Kesuma Jaya mengatakan, banjir yang terjadi di wilayahnya tidak hanya berdampak di Desa Tanjung Agung. Namun juga di Karang Jaya, Bukit Ulu, Desa Sukarajo, Muara Batang Empu, Tanjung Agung dan Rantau Telang.

"Saat ini, ini yang termonitor," kata Camat ketika dikonfirmasi wartawan pada Selasa, (16/4).

"Untuk Lubuk Kumbung belum ada berita sama sekali dari pemerintah desanya karena sinyal memang tidak ada disitu," ujarnya.