Kemendikbud Buat 3 Kelompok Pembelajaran Siswa di Rumah

Pandemi virus corona baru 2019 (Covid-19) telah mengubah keseharian masyarakat di semua tingkatan. Para siswa pun diharuskan belajar dari rumah. Karena semua sekolah harus ditutup.


Terkait dengan kebijakan belajar di rumah, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat klasifikasi kelompok pembelajaran. Plt Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, pihaknya membuat 3 kelompok besar pembelajaran sesuai kemampuan siswa dan sekolahnya.

"Jadi pertama yang online penuh, ini dilakukan sekolah-sekolah yang sudah terbiasa menggunakan program online," ucap Hamid Muhammad dalam dialog bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sabtu (2/5/2020).

"Sekolah-sekolah semacam ini tidak akan merasa kesulitan menghadapi pembelajaran pada saat covid ini," sambungnya.

Sementara untuk kelompok pembelajaran yang kedua adalah semi online. Mekanisme belajar kelompok ini dengan cara memberikan tugas ke siswa untuk dikerjakan secara manual.

Nantinya, tugas yang sudah selesai dikirimkan siswa melalui aplikasi semacam Whatsapp dan sebagainya kepada guru.

"Ini istilahnya tidak interaktif langsung. Nah persoalan disini mungkin nanti akan disampaikan oleh para guru-guru di lapangan seperti apa," ujar Hamid Abdullah.

Untuk kelompok pembelajaran ketiga, Hamid Muhammad mengaku kepikiran. Sebab, di kelompok ini siswa-siswinya tidak memiliki akses internet, televisi atau bahkan listrik.
"Ini yang paling kepikiran sampai sekarang, adalah anak-anak yang tidak punya akses internet, tidak punya akses listrik, tidak punya kases TV. Ini tentu pembelajarannya sangat manual. Ada dibeberapa tempat mengguankan radio komunitas," jelasnya.

"Tentu para guru kita menyesuaikan dengan kondisi masing-masing. Dan inilah saatnya para guru membuat inovasi pembelajaran," demikian Hamid.[ida]