Road Show Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam: SMB IV Ajak Generasi Muda Mengenal Sejarah

Dalam rangka memperingati Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, panitia bersama komunitas sejarah dan seni kembali mengadakan road show di beberapa sekolah/ist
Dalam rangka memperingati Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, panitia bersama komunitas sejarah dan seni kembali mengadakan road show di beberapa sekolah/ist

Dalam rangka memperingati Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang, panitia bersama komunitas sejarah dan seni kembali mengadakan road show di beberapa sekolah. Setelah sebelumnya mengunjungi SMA Negeri 5 Palembang, kegiatan dilanjutkan ke SMA Negeri 6 dan SMA Negeri 7 Palembang pada Selasa (10/12). 


Acara ini bertujuan mengenalkan sejarah perjuangan bangsa kepada generasi muda, khususnya pelajar. Selain itu rangkaian road show ini, sebagai bagian dari persiapan menuju puncak peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang akan digelar pada 1 Januari mendatang

Dalam sambutannya, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH MKn, dia menyoroti pentingnya mengenalkan sejarah kepada generasi muda di tengah kemajuan teknologi dan informasi.

"Jika tidak kita sosialisasikan, adik-adik kita tidak akan tahu apa itu Pertempuran Lima Hari Lima Malam. Mereka hanya mengenal gim seperti Mobile Legends atau tokoh-tokoh viral. Padahal, dengan memahami sejarah, semangat untuk mencintai bangsa akan tumbuh," ujar Sultan.

Ia juga mengingatkan bahwa nama-nama jalan di Palembang yang berasal dari para pahlawan adalah warisan sejarah yang harus dijaga. "Semoga nama-nama pahlawan yang menjadi nama jalan tidak diubah untuk kepentingan politik. Mari kita bersama-sama belajar dan mencintai sejarah," tambahnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 6 Palembang, Fir Azwar menyambut baik kegiatan ini. Ia menekankan bahwa Pertempuran Lima Hari Lima Malam merupakan simbol perjuangan rakyat Palembang melawan penjajahan Belanda pasca-proklamasi kemerdekaan.

"Acara ini sangat penting untuk mengedukasi siswa kami. Kami juga selalu berpartisipasi dalam kegiatan pawai peringatan ini setiap tahun," ujarnya.

Selain itu, pertunjukan teatrikal oleh Rasyid Irfandi (Pedo) dan lantunan lagu karya seniman Ali Goik yang bertema Pertempuran Lima Hari Lima Malam menambah semarak acara. Para siswa juga diberi kesempatan bertanya dan mendapatkan voucher menarik.

Kegiatan dilanjutkan di SMAN 7 Palembang, dengan Kepala Sekolah Dra. Nurdwin Indriyanti menyatakan apresiasinya atas kunjungan tersebut.

"Sebagai anak bangsa, kita tidak boleh melupakan sejarah, sesuai pesan Bapak Bangsa Ir. Soekarno: JASMERAH – Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah," ungkapnya.

Sejarawan Kemas Ari Panji turut memberikan wawasan mengenai latar belakang Pertempuran Lima Hari Lima Malam. Ia menegaskan pentingnya memahami perjuangan para pahlawan agar generasi muda dapat menghargai dan menjaga semangat nasionalisme.

"Dengan mengenal sejarah, kita dapat membangun kecintaan pada tanah air dan semangat untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu," ujar Kemas.

Acara ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk Abdul Aziz, pemilik Bakso Granat Mas Aziz, yang merasa bangga dapat berkontribusi dalam melestarikan sejarah lokal. "Kami ingin menjaga sejarah lokal tetap hidup dan dikenal generasi muda," katanya.