Fasilitas Pembelajaran di Desa Bukit Batu Minim, Sinarmas Bangun Sekolah SEB

Pembangunan Sekolah SEB di Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, OKI, Sumsel. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Pembangunan Sekolah SEB di Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, OKI, Sumsel. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Untuk meningkatkan mutu, percepatan, serta pemerataan pendidikan di Indonesia. Sinarmas mulai berkontribusi membangun dua Sekolah Sinarmas Eka Bangsa (SEB) di dua daerah. Salah satunya di Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.


Kepala Sekolah Sinarmas World Academy, Santo mengatakan sekolah SEB ini diprakarsai oleh Yayasan Tjiptamas Eka Bangsa. Dimana, pihaknya melihat adanya keterbatasan sarana pembelajaran di Desa Bukit Baru, khususnya bagi anak karyawan serta maupun warga sekitar.

"SEB ini menjadi sekolah kedua yang dibangun, yang sebelumnya yaitu di BSD City, Tangerang Selatan," kata Santo sekaligus perwakilan dari Yayasan Tjiptamas Eka Bangsa.

Untuk tahap awal, SEB ini baru membuka jenjang pendidikan anak usia dini mulai dari kelompok bermain usia 3 hingga 4 tahun, TK A di usia 4 hingga 5 tahun, dan TK B diusia 5 hingga 6 tahun. Selain itu, pihaknya juga membuka pendidikan di jenjang sekolah dasar mulai dari SD kelas 1, SD kelas 2, dan SD kelas 3. 

"Untuk kegiatan pertama belajar dan mengajar ini akan dimulai pekan depan atau tepatnya Senin," terangnya.

Ke depannya, secara bertahap SEB juga berencana untuk membuka kelas sampai jenjang SMA yang dilengkapi dengan fasilitas yang beragam seperti lapangan olahraga, ketersediaan teknologi yang maju, serta kegiatan belajar-mengajar yang penuh dengan kreativitas serta inovasi.

Dia mengaku, dalam proses belajar dan mengajar nantinya akan menggunakan kurikulum 2013. Hal ini untuk memastikan agar anak belajar dan berkembang dengan baik, sehat dan aman. Khususnnya, untuk jenjang TK. Sedangkan, untuk jenjang SD. Pihaknya akan menerapkan juga metode Inkuiri yaitu pengalaman belajar yang dapat mendorong rasa ingin tahu siswa-siswi, serta melatih keterampilan penelitian sederhana. 

Metode ini juga dilengkapi dengan keberadaan guru sebagai fasilitator, mediator, dan motivator dalam melakukan proses pembelajaran. Dengan metode pembelajaran yang menarik dan interaktif, diharap setiap anak memiliki landasan yang tepat dengan cara menyenangkan. 

"Siswa dan siswi dibimbing untuk mengasah kemampuan berimajinasi, berkreasi dan berinovasi," pungkasnya.