Universitas Sriwijaya (Unsri) menjadi salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terpilih untuk mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pendidikan Berkualitas di Indonesia lewat program Berbagi Ilmu Bakti BCA.
- Layanan m-BCA Disetop, Nasabah Diminta Lakukan Ini
- 19 Januari, BCA Naikan Biaya Admin Bulanan Produk Tabungan
- Mulai Besok, BCA Tutup Rekening Nasabah yang Saldonya Nol Rupiah
Baca Juga
Universitas Sriwijaya (Unsri) menjadi salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terpilih untuk mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pendidikan Berkualitas di Indonesia lewat program Berbagi Ilmu Bakti BCA
"Berbagi Ilmu merupakan program unggulan Bakti BCA bidang pendidikan untuk menyiapkan generasi muda berkualitas dan berdaya saing jelang puncak bonus demografi 2030," ujar Direktur BCA Lianawaty Suwono, Jumat (17/5/2024).
Program BCA Berbagi Ilmu jadi ajang edukasi korporasi kepada sejumlah siswa SMA maupun mahasiwa di universitas untuk mendalami materi perbankan dan literasi keuangan yang bertujuan agar generasi muda mampu menjawab tantangan di era ketidakpastian pasca Pandemik COVID-19.
Selain Unsri, pelaksanaan BCA berbagi ilmu tahun 2024 juga hadir di beberapa perguruan lain, meliputi BINUS University, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Udayana.
"Sejak COVID-19, kondisi penuh ketidakpastian terus dihadapi dunia, dan sudah seharusnya anak muda tahu dinamika ekonomi, konflik geopolitik, hingga berbagai kejadian sosial," kata dia.
Sekitar 900 mahasiswa Unsri kebagian kuliah umum "Dancing Beautifully with Uncertainties" lewat program BCA Berbagi Ilmu sekaligus melanjutkan perayaan Hari Pendidikan Nasional.
"Ketidakpastian dapat diartikan negatif, namun bisa juga berbuah manis dan membuka peluang bagi kita, tergantung bagaimana cara menghadapi era tantangan untuk melihat peluang," jelasnya.
Communications & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menambahkan, BCA Berbagi Ilmu jadi bentuk dukungan perusahaan perbankan mencetak generasi unggul untuk menjadi SDM yang mampu berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia.
Apalagi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak pada 2030, ditunjukkan dari jumlah penduduk usia produktif.
"Diperkirakan jumlah usia produktif mencapai dua kali lipat dari jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia,"ujarnya.
- Indosat Luncurkan Program Tukar Sampah Botol Plastik dengan Pulsa di Unsri
- Universitas Sriwijaya Selenggarakan ICOSSH VII, Hadirkan Akademisi dari Empat Negara
- PLN Goes to Campus: PLN Edukasi Mahasiswa tentang Transisi Energi