Empat orang pekerja proyek kawasan perumahan elit di Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Palembang diringkus Direktorat Narkoba Polda Sumatera Selatan. Mereka kedapatan mengkonsumsi narkoba jenis Pil Ekstasi, setelah petugas melakukan pengecekan urine.
- Luthfi-Yasin Sulit Menang Meski Jokowi Turun Tangan
- Endorse Prabowo ke Luthfi-Yasin Tak Langgar Aturan
- Bambang Pacul Pimpin Tim Pemenangan Andika-Hendi
Baca Juga
Mereka diringkus saat petugas menggelar operasi khusus peredaran narkoba di kawasan hiburan malam Teratai Putih Kampung Baru, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang. Minggu (4/7) dini hari.
Direktur Direktorat Narkoba Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Heri Istu Hariono mengatakan, saat penggerebekan mereka tengah asyik menikmati suasana dentuman musik dan gemerlap lampu bersama puluhan pengunjung lainnya di kafe Star (salah satu tempat hiburan malam di Kampung Baru).
"Mereka pekerja asal dari Pati, Jawa Timur. Saat kita periksa, mereka positif konsumsi narkoba. Dalam keadaan setengah on (mabuk, red). Mereka kita amankan kesini (Mapolda Sumsel, red) untuk dimintai keterangan dari mana mendapatkan barang haram tersebut," terang Heri Istu.
Saat diintrogasi petugas, lanjutnya, S (40) membeli ekstasi dari pengedar di kafe star dengan harga Rp 300 ribu/butirnya.
"Ditubuhnya tidak didapati barang bukti. Yang bersangkutan sudah mengkonsumsi barang tersebut. Namun akan kita proses,"
Sementara itu, S (40) membenarkan ekstasi dibelinya dari orang dalam. Menurutnya, ia tidak berniat untuk mengkonsumsi dan membeli pil "kebahagiaan" tersebut. Melainkan hanya sekedar untuk mendapatkan hiburan dan menegak alkohol.
"Kami berempat cuma sekedar mau cari hiburan di Kampung baru yang banyak orang bicarakan di tempat kerja kami sebagai tempat yang seru. Lalu kebetulan lagi ada rezeki Pak, kami lantas kesana (Kampung Baru) sendiri. Ini perdana bagi kami," ungkapnya saat dibincangi awak media.
Ia menepis, kalau barang tersebut didapat dari pelayanan kafe malainkan orang yang tidak dikenal. "Karena terbawa suasana lalu datang lah orang yang menawari. Tapi lupa Cowok atau cewek saya gak tau. Sepertinya sama-sama tamu bukan pelayan disana. Maklum Pak didalam gelap dan sudah larut," Tuturnya.
"Ia menawarkan, gak asik kalau gak on kak. Kalau mau, saya ada barang. Nah kami belilah, kalau saya belum sempat pakai Pak baru sekedar cicip aja. Sampai beberapa saat setelah itu tibalah petugas kami pasrah," ceritanya.
Walaupun demikian, tindakan mereka tetap akan tetap diproses oleh Polda Sumsel berkerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumsel. "Namun yang jelas sudah kita kantongi identitas, bahkan sampai kebandarnya. Kasus ini akan di tindaklanjuti dengan BNNP Sumsel, yang positif kita asesmen medis dari mereka," tegas Dir Dit Narkoba Polda Sumsel.
- Luthfi-Yasin Sulit Menang Meski Jokowi Turun Tangan
- Endorse Prabowo ke Luthfi-Yasin Tak Langgar Aturan
- Bambang Pacul Pimpin Tim Pemenangan Andika-Hendi