Kasus Bully Siswi SMP 3 Segayam Kecamatan Gelumbang Berakhir Damai

Video viral pelajar SMP di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan menjadi korban bully di Sekolah. (Tangkapan Layar/Instagram)
Video viral pelajar SMP di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan menjadi korban bully di Sekolah. (Tangkapan Layar/Instagram)

Kasus bullying yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Segayam, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan berakhir damai.


Sebelumnya, beredar video pembullyan siswi salah satu SMP di kabupaten Muara Enim, pada akun media sosial instagram, lantas unggahan tersebut mendapat beragam komentar dari netizen.

Tampak dalam video tersebut, seorang siswi menarik-narik kerudung siswi lain sambil beberapa rekan disekeliling mengeluarkan kata-kata umpatan dan hinaan terhadap korban bullying.

Sekretaris Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Muara Enim, Faisal Al Akhmed menerangkan bahwa berdasarkan laporan pihak sekolah melalui wakil kepala sekolah SMP 3, Herry Tarmizi mengatakan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Faisal menerangkan, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (23/7) sekira pukul 10.00 WIB dimana terjadi perselisihan antar siswa di lingkungan sekolah. Kejadian tersebut disebabkan permasalahan pribadi di luar lingkungan sekolah.

"Masalah tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dengan hadirnya orang tua siswa, yang seakan-akan menjadi korban bully," kata Faisal dalam keterangan tertulis yang diterima RMOLsumsel, Sabtu (27/7).

Dikatakannya, ternyata permasalahannya bersumber dari siswa tersebut. Orang tua siswi SMP itu telah meminta maaf secara pribadi dan kedua siswa telah saling memaafkan, dan disaksikan oleh para guru dan wakil kepala sekolah.

"Dalam hal ini, orang tua juga telah meminta maaf kepada pihak sekolah atas permasalahan ini. Permasalahan ini telah dianggap tidak ada atau selesai," ujarnya.

Terkait beredarnya video di akun instagram tersebut yang pihak sekolah tidak mengetahuinya. Salah seorang guru telah mengkonfirmasi ke orang tua siswa, ternyata tidak mengetahui beredarnya video tersebut.

"Jadi permasalahan tersebut telah selesai dengan cara kekeluargaan," pungkasnya.