Kampanye Bersih Sungai, BBWSS Gandeng Puluhan Komunitas

Kepala BBWSS Wilayah VIII Palembang, Maryadi. (eko prasetyo/rmolsumsel.id)
Kepala BBWSS Wilayah VIII Palembang, Maryadi. (eko prasetyo/rmolsumsel.id)

Banjir Kota Palembang lebih banyak disebabkan oleh habit atau kebiasaan masyarakat yang kerap membuang sampah sembarangan ke saluran air maupun sungai. Untuk itu, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) Wilayah VIII Palembang saat ini fokus melakukan kampanye bersih sungai yang ada di Kota Palembang.


Kepala BBWSS Wilayah VIII Palembang, Maryadi menuturkan, banjir yang ada di Kota Palembang lebih menjurus ke genangan air. Sebab, tidak ada aliran air sungai yang meluap di titik-titik yang mengalami genangan air.

“Kalau banjir itu, ada luapan dari sungai. Sementara dari pantauan kami tidak ada sungai yang meluap. Semuanya masih dalam kondisi normal saat hujan deras,” kata Maryadi saat dibincangi, Rabu (13/10).

Genangan air yang terjadi, sambungnya lebih disebabkan akibat penyumbatan saluran air. Dari penelusuran yang dilakukan, banyak saluran air di Kota Palembang yang tersumbat akibat sampah masyarakat.

“Mulai dari sampah plastik, ada juga sampah kabel dan jenis sampah lainnya. Nah, inilah yang sudah harus dikampanyekan masyarakat. Jangan lagi membuang sampah di saluran air maupun sungai,” bebernya.

Saat ini, pihaknya sudah menggandeng puluhan komunitas peduli sungai untuk memulai kampanye bersih sungai dan saluran air di beberapa titik Kota Palembang. “Kami setiap Sabtu dan Minggu bersama komunitas membersihkan sungai serta saluran air yang penuh sampah dan kotoran,” terangnya.

Nantinya, kegiatan ini juga akan bekerja sama dengan beberapa instansi terkait. Seperti dinas kebersihan, dinas pekerjaan umum dan beberapa unsur lainnya yang berkaitan dengan banjir.

“Sebab, percuma saja dibersihkan kalau sampahnya tidak diangkut. Kalau bekerja sama dengan instansi kan nanti bisa disediakan armada pengangkut sampahnya,” ucapnya.

Selain kampanye, BBWSS juga fokus membangun infrastruktur penanganan banjir. Saat ini yang sedang diupayakan yakni pembangunan kolam retensi Simpang Bandara. Dijelaskannya, kebutuhan kolam retensi di Kota Palembang mencapai 120 unit. Namun, yang ada saat ini baru mencapai 42 unit.

“Yang baru bangun itu ada tiga. Yakni kolam retensi Brimob, Jakabaring dan Sungai Bendung. Nantinya, jumlah kolam retensi ini akan ditambah lagi,” pungkasnya.