Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Masie ikut sumbang pendapat terhadap turut campurnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pencalonan anaknya Gibran Rakabuming Raka pada Pilkada Solo.
- Kasus Penularan Naik Lagi, KPU Siapkan Anggaran Pemilu di Masa Covid
- Blusukan ke Pasar, Ganjar Akui Cari Materi Debat di Palembang
- Antrean BBM Subsidi di Lumbung Energi, Bos Solar Oplosan Masih Dicari [Bagian Pertama]
Baca Juga
Menurut Jerry, dengan dipanggilnya petahana Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo ke Istana oleh Jokowi, hal itu sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang kepala negara.
"Ini pelanggaran etika politik. Menurut saya Istana bukan tempat memanggil lawan politik anaknya Gibran. Serahkan saja ke Timses Gibran, kenapa Jokowi yang harus turun tangan," kata Jerry dalam keteranganya, Senin (20/7/2020).
Dia mengecam karena dalam sejarah selama Republik Indonesia berdiri, baru kali ini Presiden melalakukan hal seperti itu. Dia curiga, apakah Jokowi tidak memahami bahwa Istana adalah gedung sakral yang fungsinya lebih besar lantaran menyangkut negara.
"Saya tak paham apakah Jokowi mengerti posisi Istana itu apa fungsinya, apa yang perlu urus di sana. Jangan-jangan Istana dijadikan tempat pemenangan lagi!" tandas Jerry.
Dari satu sisi, Jerry berpandangan fakta tersebut menguatkan kembali bahwa politik dinasti telah bangkit lagi. Padahal dalam pidato lalu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat menyindir politik dinasti.
"Ini merupakan kebangkitan besar politik dinasti di Indonesia. Sebetulnya tak perlu Jokowi getol mendukung Gibran," ucap Jerry.
"Jadi ini sama saja era Soeharto, saya pikir Jokowi akan memutus rantai politik dinasti. Sebetulnya saya nilai Gibran passion-nya lebih ke arah bisnis," tutupnya menambahkan.[ida]
- Jokowi Pede Inflasi Tahun 2022 Terjaga, Ekonom Ramal Bisa Capai 6 Persen
- Disinyalir Ada Abuse Of Power, DPRD Sumsel Dorong Bareskrim Usut Tuntas Dugaan Manipulasi Hasil RUPS Bank Sumselbabel
- PDIP Tempuh Jalur Hukum Buntut Raibnya Puluhan Baliho Ganjar-Mahfud