Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Masie ikut sumbang pendapat terhadap turut campurnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pencalonan anaknya Gibran Rakabuming Raka pada Pilkada Solo.
- PDIP Targetkan 30 Persen Kuota Perempuan Duduki Legislatif pada 2024
- Ganjar Pranowo Bisa Cari Kendaraan Selain PDIP
- Soal Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Teguh Santosa: Jangan Terjebak Pikiran Usang
Baca Juga
Menurut Jerry, dengan dipanggilnya petahana Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo ke Istana oleh Jokowi, hal itu sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang kepala negara.
"Ini pelanggaran etika politik. Menurut saya Istana bukan tempat memanggil lawan politik anaknya Gibran. Serahkan saja ke Timses Gibran, kenapa Jokowi yang harus turun tangan," kata Jerry dalam keteranganya, Senin (20/7/2020).
Dia mengecam karena dalam sejarah selama Republik Indonesia berdiri, baru kali ini Presiden melalakukan hal seperti itu. Dia curiga, apakah Jokowi tidak memahami bahwa Istana adalah gedung sakral yang fungsinya lebih besar lantaran menyangkut negara.
"Saya tak paham apakah Jokowi mengerti posisi Istana itu apa fungsinya, apa yang perlu urus di sana. Jangan-jangan Istana dijadikan tempat pemenangan lagi!" tandas Jerry.
Dari satu sisi, Jerry berpandangan fakta tersebut menguatkan kembali bahwa politik dinasti telah bangkit lagi. Padahal dalam pidato lalu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat menyindir politik dinasti.
"Ini merupakan kebangkitan besar politik dinasti di Indonesia. Sebetulnya tak perlu Jokowi getol mendukung Gibran," ucap Jerry.
"Jadi ini sama saja era Soeharto, saya pikir Jokowi akan memutus rantai politik dinasti. Sebetulnya saya nilai Gibran passion-nya lebih ke arah bisnis," tutupnya menambahkan.[ida]
- Fadli Zon: FIFA Terapkan Standar Ganda Soal Israel!
- 28 Titik Api Terindikasi di Lahan Konsesi Perusahaan Perkebunan, HaKI: Jangan Hanya Segel Tapi Disita!
- Ketum PPP: Kami Pilih Tokoh yang Memiliki Survei Tertinggi