Cari Sosok Wakil, Yudha Jalin Komunikasi dengan Partai Perolehan Kursi di Bawah Demokrat

Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Palembang, Yudha Pratomo Mahyuddin. (ist/rmolsumsel.id)
Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Palembang, Yudha Pratomo Mahyuddin. (ist/rmolsumsel.id)

Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Palembang, Yudha Pratomo Mahyuddin mengaku, saat ini dirinya terus menjalin komunikasi dengan beberapa nama untuk berpasangan dengan dirinya sebagai Wakil Wali Kota di Pilwako, November mendatang. 


Menurut Yudha, semua partai hingga saat ini terjalin komunikasi yang baik, namun masing-masing partai ada tracknya (jalurnya) masing-masing. 

"Kalau kami Partai Demokrat posisinya memiliki 6 kursi, tentu kita menjalin lebih mudah komunikasi partai yang jumlahnya sejajar. Aku kan cari wakil tentu secara logika, mencari partai yang lebih rendah jumlah kursi di dewan dibanding Partai Demokrat," kata Yudha, Sabtu (25/5). 

Diterangkan Ketua DPC Partai Demokrat Palembang ini, hasil Pemilu legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 lalu, partai Demokrat berada di urutan keempat dengan meraih 6 kursi, menempatkan partai Demokrat tetap meraih jatah pimpinan DPRD Palembang periode 2024-2029, dibawah Partai Nasdem (9), Golkar (8) dan Gerindra (8).

Sedangkan PDIP, PAN dan PKS masing- masing 5 kursi serta PKB hanya 4 kursi. 

"Nah, dengan partai- partai ini (PDIP, PAN, PKS dan PKB) mungkin saya bisa menawarkan wakil kepada mereka. Kalau partai misal Golkar, Gerindra dan NasDem yang ada diatas Partai Demokrat, tentunya secara natural kenapa harus jadi wakil, walaupun kemungkinan bisa saja terjadi ke depan, " katanya.

Untuk beberapa sosok pendamping yang sudah dekat saat ini, Yudha menerangkan hal tersebut terus dikomunikasikan termasuk ketua partai politik yang ada. 

"Kita komunikasi terus dengan kandidat, ketua parpol di Palembang berkomunikasi. Jadi tidak ada yang dekat dan tidak ada yang jauh, sehingga posisi saat ini masih menjajaki, " katanya.

Dia juga  tak mempermasalahkan jika nantinya di Pilkada Palembang akan diikuti banyak pasangan calon, sehingga hal itu menjadi strategi timnya untuk meraih suara masyarakat Palembang. 

"Ya suara terdistribusi mungkin saya di Kecamatan IB (Ilir Barat) I kemudian dari segmentasi partainya, ada nasionalis religius dan ada pangsa pasar anak muda, nasional. Itukan semakin banyak mencalonkan akan terdistribusi, sehingga kalau dulu misal perlu 400 ribu suara untuk menang, mungkin dengan semakin banyak calon, suara akan terdistribusi sehingga 300 ribuan sudah bisa menang Pilkada, "katanya.

Di sisi lain ia menepis anggapan jika sudah ada partai politik yang memberikan rekomendasi resmi kepada kandidat tertentu saat ini, jikapun ada, itu baru berupa rekomendasi penugasan seperti PKB.

Mengingat untuk Pilkada Palembang tidak ada satupun partai yang bisa mengusung pasangan calon sendiri tanpa berkoalisi, karena harus minimal dukungan 10 kursi di DPRD Palembang. 

"Jadi itu bukan rekomendasi resmi, tapi surat penugasan, jadi menugaskan kepada seseorang untuk mencari koalisi, dan hari ini sudah 2 bukan satu nama. Jadi, sah- sah saja parpol memberikan surat penugasan kepada kandidat dipercaya (beberapa calon), untuk melakukan sosialisasi. Karena PKB mengusung sendiri tidak bisa sendiri, dan kita tentunya tetap masih membuka komunikasi dengan PKB, dan bisa saja saya berpasangan dengan yang diberikan rekomendasi surat penugasan nantinya, jadi tidak masalah, " katanya.

Sekadar informasi, beberapa nama kandidat yang akan meramaikan Pilkada Palembang 27 November nanti. Selain ada nama Yudha Pratomo, terdapat ketua DPD Partai NasDem sekaligus mantan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda. 

Lalu terdapat nama Pj Walikota Palembang saat ini Ratu Dewa, beberapa ketua partai politik hingga dari jalur perseorangan atau independen.

Namun semua akan terlihat saat pendaftaran di KPU pada akhir bulan Agustus mendatang.