Jalan Rusak dan Jembatan Ambruk, jadi Keluhan Petani di BP Peliung OKU Timur

Warga terpaksa membuat jembatan sementara menggunakan kayu, lantaran jembatan utama ambruk/ist.
Warga terpaksa membuat jembatan sementara menggunakan kayu, lantaran jembatan utama ambruk/ist.

Meski sudah ada Kepala Desa (Kades) yang menjadi tersangka akibat korupsi Dana Desa (DD) dengan pembangunan fisik yang tidak sesuai dengan RAB. Namun, masih ditemukan adanya infrastruktur jalan dan jembatan yang pengerjaannya diduga asal-asalan, sehingga mengalami kerusakan cukup parah.


Salah satunya akses jalan dan jembatan penghubung di Desa Way Handak – Saung Dadi, Kecamatan BP Peliung, Kabupaten OKU Timur.

Pantauan di lapangan, Rabu (1/3), akibat jalan cor beton banyak yang sudah berlobang dan jembatan penghubungnya ambruk, membuat warga kesulitan melintas.

Bahkan, warga terpaksa membuat jembatan dari papan agar dapat melalui jalan yang panjangnya sekitar 2 kilometer di antara persawahan tersebut.

Menurut salah seorang warga yang melintas, Siti Aminah (37), jalan itu mengalami kerusakan sejak tahun 2021 lalu, dan hingga saat ini belum juga diperbaiki oleh pihak pemerintah terkait.

”Ini sudah lama rusak, sejak 2021 lalu. Jalannya berlobang dan jembatannya ambruk,” katanya.

Senada dikatakan petani setempat  Darsono (53), jembatan penghubung cor beton tersebut sudah sekitar enam bulan terakhir ambruk dan belum ada pihak berwenang yang memperbaikinya.

“Jadi warga di sini gotong royong membuat jembatan darurat dari papan agar bisa dilewati sepeda motor,” ujarnya.

Dia berharap, Pemerintah OKU Timur melalui dinas terkait dapat segera melakukan perbaikan terhadap jalan dan jembatan tersebut, agar warga dan petani dapat melakukan aktifitas tanpa ada kendala.

”Kami berharap semoga cepat diperbaiki oleh Pemkab biar warga enak dan tidak khawatir dengan keadaan infrastruktur seperti itu. Apalagi itu jalan penghubung, seharusnya kuat dan kokoh,” pungkasnya.