Institut Polandia Mengklasifikasikan Kucing Sebagai Spesies Asing Invasif

Ilustrasi kucing liar. (Istimewa/net)
Ilustrasi kucing liar. (Istimewa/net)

Sebuah lembaga ilmiah Polandia mengklasifikasikan kucing domestik sebagai Spesies Asing Invasif. Hal ini dilihat dari kerusakan yang ditimbulkannya pada burung dan satwa liar lainnya.


Meski demikian, klasifikasi tersebut mendapatkan respon emosional dari para pecinta kucing. 

Seorang ahli biologi di Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia, Wojciech Solarz mengaku belum siap mendapatkan tanggapan publik yang tidak setuju, saat dia memasukkan Felis Catus untuk masuk ke dalam database nasional yang dijalankan oleh institut akademi dari Konservasi Alam.

Dia mengaku berdasarkan database sebanyak 1.786 spesies lain yang terdaftar tanpa keberatan. Namun, Spesies asing invasif No. 1.787, bagaimanapun, adalah makhluk yang sangat dicintai sehingga sering dihormati di kuburan Polandia yang disediakan untuk kucing dan anjing.

Menurutnya, kriteria untuk memasukkan kucing ke dalam spesies asing invasif ini sudah 100 persen dipenuhi. Bahkan, dia menggambarkan Konsensus ilmiah yang berkembang bahwa kucing domestik memiliki dampak berbahaya pada keanekaragaman hayati. "Ini terlihat dari jumlah burung dan mamalia yang mereka buru dan bunuh," katanya kepada The Associated Press, Selasa (26/7).

Solarz menambahkan bahwa beberapa laporan media tentang daftar tersebut menciptakan kesan yang salah bahwa lembaga tersebut menyerukan agar kucing liar dan kucing lainnya di-eutanasia.

Karena itu, awal bulan ini, lembaganya menerbitkan sebuah posting di situs webnya mengutip "kontroversi" dan berusaha untuk mengklarifikasi posisinya. Lembaga itu menekankan bahwa mereka menentang segala kekejaman terhadap hewan. Dia juga berpendapat bahwa klasifikasinya sejalan dengan pedoman Uni Eropa.

Institut tersebut juga mencatat bahwa "Felis catus" didomestikasi mungkin sekitar 10.000 tahun yang lalu di tempat lahirnya peradaban besar Timur Tengah kuno. Hal ini membuat spesies itu asing bagi Eropa dari sudut pandang ilmiah yang ketat. Lembaga tersebut juga menekankan bahwa semua yang direkomendasikan kepada pemilik kucing untuk membatasi waktu yang dihabiskan hewan peliharaan mereka di luar rumah selama musim kawin burung.

“Saya punya anjing, tapi saya tidak membenci kucing,” pungkasnya.