Puskesmas Pauh membantah tuduhan lantaran telah menelantarkan pasien ibu hamil hingga akhirnya pasien yang bernama Tika itu meninggal dunia. Hal itu diungkapkan Bupati Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Devi Suhartoni.
- Bupati Gelar Nobar Semifinal Piala Asia U23, Ribuan Masyarakat Muratara Berikan Dukungan
- Usai Lantik 25 Kades Terpilih, Ini Pesan Bupati Muratara
- Pertama di Sumsel, Bupati Muratara Luncurkan Program Buka Lahan Gratis dengan Paket Lengkap
Baca Juga
Menurut Devi, selama hamil Tika selalu melakukan pengecekan ke Puskesmas Pauh. Bidan Puskesmas saat itu yang melakukan pemeriksaan, mendapati bahwa pasien itu berisiko tinggi (Risti) lantaran kondisi bayinya yang besar sehingga dianjurkan melakukan proses persalinan di rumah sakit.
“Karena sebelum ibu itu melahirkan nakes kita sudah merawat dia terus. ibu itu punya resiko tinggi sementara alat kita tidak memadai, lebih baik ke rumah sakit ada Spog," kata Devi saat berada di kantor Gubernur Sumsel, Rabu (31/5/2023).
Devi menjelaskan, ia sengaja datang ke Palembang dan menghadap ke Gubernur Sumsel Herman Deru untuk memberitahu duduk persoalan yang terjadi di Muratara setelah kasus kelahiran Tika menjadi viral.
Sebagai Kepala daerah, Devi meminta petunjuk dari Pemerintah Provinsi untuk ikut menyelidiki kasus itu agar semuanya menjadi jelas.
“Saya lapor, mohon arahan dari beliau (Gubernur) dan tim Provinsi akan turun ke Muratara melakukan investigasi, kita menunggu hasilnya apakah ada kelalaian atau tidak,”ujar Devi.
Sejauh ini, seluruh nakes di Puskesmas Pauh masih tetap melayani masyarakat seperti biasa. Devi pun menepis kabar dan pemberitaan yang menyebutkan bahwa kepala puskesmas serta nakes yang terlibat telah dicopot.
“Masih kerja nakesnya, mediasi sudah dengan pihak keluarga,”ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menambahkan, tim investigasi yang dibentuk itu dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Trisnawarman. Tim akan mencari tahu lebih mendetail duduk persoalan pelayanan nakes di Muratara.
Namun, apabila ditemukan adanya kelalaian, Herman meminta agar nakes yang terlibat untuk diberikan sanksi tegas.
“Tim ini akan bekerja secara komprehensif selama seminggu untuk mendapatkan hasil investigasinya,”ujar Herman.
- Strategi Tebar Jaring ala Demokrat Sumsel, Memecah Suara Jurai Besemah
- Herman Deru Dikabarkan Pinang Cik Ujang di Pilgub Sumsel, Ini Tanggapan Nasdem
- Viral di Media Sosial, Jalan Poros di Muratara Dijadikan Tempat Pemancingan Ikan