HUT ke-2 Sanggar Tari Sang Putri Sriwijaya, Kemas Ari Panji: Tak Hanya Belajar Tari tapi Budaya

Sanggar Tari Sang Putri Sriwijaya memperingati HUT ke-2 dengan ziarah ke Bukit Seguntang. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Sanggar Tari Sang Putri Sriwijaya memperingati HUT ke-2 dengan ziarah ke Bukit Seguntang. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Anak-anak yang tergabung di Sanggar Tari Sang Putri Sriwijaya tak hanya dibekali keterampilan menari. Namun mereka juga diberikan pengetahuan mengenai budaya dan sejarah.


“Bukit Seguntang ini banyak makam-makam para tokoh di Sumatera Selatan, makanya kita kenalkan dengan mereka. Jadi salah satu visi sanggar ini kita tidak boleh melupakan sejarah dan mengenalkan sejarah kepada anggota sanggar ini,” ujar sejarawan Sumsel, Kemas Ari Panji saat memandu anggota Sanggar Tari Sang Putri Sriwijaya ziarah di Bukit Seguntang, Sabtu (19/3).

Ari Panji, berharap besar dengan anggota Sanggar Tari Sang Putri Sriwijaya yang kebanyakan anak-anak sebagai generasi penerus melalui sanggar ini mereka tidak hanya belajar tari tapi juga pengetahuan budaya dan kesenian-kesenian lain sehingga mereka bisa sukses.

“Walaupun anak-anak ini tidak menjadi seniman ke depannya, tapi paling tidak mereka bisa unggul di bidangnya masing-masing karena mereka memiliki pengetahuan tentang seni. Pengetahuan seni itu bukan sekadar pengetahuan ingin tampil tapi pengetahuan tentang kehidupan,” katanya.

Ziarah Bukit Seguntang dilakukan dalam rangkaian peringatan ulang tahun ke-2 Sanggar Tari Sang Putri Sriwijaya yang dipimpin Beby Johan Saimima.

Budayawan Palembang, Heri Mastari mengucapkan selamat dan sukses kepada Sanggar Tari Sang Putri Sriwijaya yang merayakan ulang tahun ke-2.

“Semoga menjadi lebih baik dan anak-anak didiknya berkembang dan berkiprah di dunia kesenian dan kebudayaan,” kata Heri.