Hotman Siap ke Palembang, Bela Korban Penganiayaan Oknum Anggota Dewan

Pengacara Hotman Paris Hutapea. (Istimewa/net)
Pengacara Hotman Paris Hutapea. (Istimewa/net)

Aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum DPRD Palembang terhadap seorang perempuan, di salah satu SPBU Palembang mengundang reaksi berbagai pihak. Salah satunya pengacara kondang yakni Hotman Paris Hutapea.


Dalam instagramnya, Hotman menuliskan ribuan warga Palembang mengadu kepadanya, apa benar oknum DPRD Palembang melakukan pemukulan terhadap gadis muda, hanya karena gadis itu tidak mau dipotong antri di SPBU.

"Lawan! Hotman siap bantuan hukum gratis dan berangkat ke Palembang! Negara ini milik rakyat! negara hukum! Hotman abntu secara hukum dan gratis," tulisnya.

Dia mengaku tidak kuat melihat video tersebut. Karena itu, dia meminta kepada Kapolri untuk segera bertindak dan segera memberikan perintah kepada Kapolda Sumsel untuk menjemput oknum DPRD Palembang serta menahannya malam ini juga.

"Negara ini negara hukum, jadi tolong, dan saya percaya dengan Kapolri," katanya dalam video tersebut.

Menurutnya, apapun alasannya tindakan yang dilakukan oknum DPRD tersebut tidak pantas melakukan pemukulan terhadap seorang wanita. Dirinya juga meyakini jika Kapolri juga akan bersikap tegas.

"Inilah saatnya menunjukkan bahwa Polri itu berwibawa, jadi segera jemput dan tahan oknum DPRD Palembang tersebut," tutupnya. 

Sebelumnya, video aksi pemukulan oknum DPRD Palembang berinisial MS ini beredar media sosial. Berdasarkan penelusuran, kejadian ini terjadi di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I Palembang. 

Peristiwa dugaan penganiayaan ini terjadi pada 5 Agustus 2022 lalu. Saat itu, korban bernama Tata (31) dan ibunya mengantre di barisan ketiga untuk mengisi BBM mobilnya. Tiba-tiba datang mobil dengan plat variasi bintang tiga Nopol BG 7 UB, langsung menyerobot di depan kendaraannya.

Namun, Tata memajukan mobilnya untuk masuk ke antrean nomor dua, sehingga menghalangi kendaraan mewah milik oknum wakil rakyat yang diketahui berinisial MS tersebut.

Karena tak diberi izin memotong antrean, MS emosi dan melontarkan kata-kata kotor berulang kali kepada Tata dan ibunya. Bahkan, oknum anggota dewan ini bertindak arogan dengan turun dari mobil dan memukul Tata.

“Saya turun dan bertanya maksud bapak itu memaki ibu saya. Tapi dia langsung memukul saya berulang kali. Saya dipukul di lengan, kepala, bibir dan jari dipelintir. Untungnya dipisah oleh warga,” jelas Tata.

Atas kejadian itu, Tata mengalami sejumlah memar di tubuhnya dan  tangan. Tidak terima dianiaya, lantas Tata melapor ke Polsek IB I.