Hari Pertama Penutupan Jembatan Keramasan, Belum Terlihat Kemacetan

Kondisi arus lalu lintas di sekitaran Jembatan Keramasan Lama Palembang. Foto: Eko Prasetyo
Kondisi arus lalu lintas di sekitaran Jembatan Keramasan Lama Palembang. Foto: Eko Prasetyo

Proses preservasi Jembatan Keramasan Lama resmi dimulai hari ini (1/6). Untuk memperlancara pembangunan tersebut, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumsel menutup bagian jembatan dari arah Musi II menuju Keramasan tersebut dan mengalihkan arus kendaraan menuju jembatan yang ada di sebelahnya.


Pantauan di lapangan, sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan Kota Palembang dan Satlantas Polrestabes Palembang memasang road barier atau penghalang jalan di pangkal jembatan. Mereka mengarahkan kendaraan yang melaju dari arah Jembatan Musi II ke jembatan yang ada di sebelahnya. Meskipun harus menggunakan dua lajur, kondisi arus kendaraan masih cukup lancar dan belum terlihat kemacetan.

Hanya saja, kodisi tersebut terbilang wajar karena arus lalu lintas di wilayah tersebut memang lengang saat memasuki akhir pekan maupun hari libur nasional. “Kalau pagi seperti ini memang lancar. Apalagi kan saat ini lagi libur. Kondisinya memang sedang sepi. Tidak tahu kalau sore atau malam nanti yang biasanya memang lebih ramai,” kata Yanto, salah seorang pedagang di sekitar jembatan saat dibincangi RMOLSUMSEL.id

Penutupan jembatan sendiri direncanakan akan dilakukan selama enam bulan. Terhitung mulai 1 Juni hingga 31 Desember mendatang. Jembatan yang telah berusia 30 tahun tersebut nantinya bakal dilakukan pemasangan pile slab dan lantai jembatan yang baru. Sehingga ketahanannya meningkat. 

“Dari sisi usia memang sudah tidak layak lagi. Makanya, sudah harus diganti,” kata Kepala BBPJN Wilayah V Sumsel, Kiagus Syaiful Anwar saat dihubungi. 

Ia mengatakan, pengalihan arus lalu lintas telah dibahas bersama dengan unsur Forum Lalu lLintas Kota Palembang. Dalam hal pengaturan, akan melibatkan anggota Dinas Perhubungan dan aparat Kepolisian. Selain itu, pihaknya juga menyiagakan alat berat berupa mobil derek di sekitar lokasi. Sehingga, jika ada mobil yang menghambat jalan akibat rusak ataupun lainnya bisa langsung dievakuasi. 

“Kami juga memasang CCTV di sekitar lokasi yang aktif selama 1x24 jam. Agar kondisi arus lalu lintas bisa terus terpantau," pungkasnya.