Harga Telur di Muara Enim Meroket

Pedagang telur di Pasar Tradisional Muara Enim. (Noviansyah/rmolsumsel.id)
Pedagang telur di Pasar Tradisional Muara Enim. (Noviansyah/rmolsumsel.id)

Sejak terakhir harga telur ayam ras di pasar tradisional Muara Enim meroket pasalnya semula harga telur ayam ras seharga Rp26 ribu per kilogram kini menyentuh angka Rp30 ribu per kilogram di pasaran.


Kenaikan harga telur ini tentunya membuat pedagang dan pembeli kelimpungan, serta mengeluh karena selain pelanggan menurun, distribusi Telur juga berkurang.

Salah satu pedagang telur di pasar tradisional Muara Enim, Bitner mengatakan, sudah hampir sepekan harga telur terous meroket dari harga Rp24 ribu kini harga telur sudah Rp30 ribu.

Tentu dengan kenaikan harga ini, pelanggan banyak yang mengeluh, serta daya beli masyarakat menurun "kabarnya kenaikan harga ini karena pendistribusian telur berkurang, sebagian didrop untuk program bantuan PKH," ujarnya kepada kantor berita RMOLSumsel, Rabu (24/8).

Bitner mengatakan, dengan adanya kenaikan harga ini tentu jumlah penjualan menurun karena daya beli menurun, biasa sehari habis 350 kilogram, karena kenaikan ini jadi sekitar 300 kilogram sehari. 

Diakuinya, telur yang didagangkannya didistribusi dari palembang, "Selain itu terkadang juga dari daerah Tapus kecamatan Lembak, semoga harga telur kembali normal," ujarnya.

Sementara itu salah satu pembeli, Riska (30) mengaku di warung dekat rumahnya telur tiba-tiba langka, dirinya sempat kaget karena setengah kilogram seharga Rp15 ribu "Setelah ke pasar ternyata memang harga telur sedang naik," ujarnya.

Riska mengatakan, dirinya sempat mendengar telur di daerah lain sudah naik, tapi dirinya beranggapan bahwa Muara Enim tidak, "Eh ternyata telur naik semua, tentu kami kecewa, perasaan telur naik terus ga turun-turun, saya berharap harga kembali normal dan terjangkau karena ini kebutuhan pokok juga, jangan apa-apa mahal, tersiksa," pungkasnya.