Ini Penyebab Tingginya Harga Daging dan Telur Ayam di Palembang Menurut Ketua Pinsar Sumsel

Ketua Pinsar Sumsel Ismaidi. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmol Sumsel. Id).
Ketua Pinsar Sumsel Ismaidi. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmol Sumsel. Id).

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Sumsel, Ismaidi mengatakan, naiknya harga daging dan telur ayam di kota Palembang disebabkan beberapa faktor.


“Untuk jumlahnya itu cukup, namun karena ayam itu tidak tumbuh dan ukuran yang dibutuhkan oleh pasar tidak cukup maka itu terganggu,” ujar dia usai rapat koordinasi ketersediaan stok dan harga barang kebutuhan pokok, Rabu (5/1). 

Penyebab kondisi ayam yang tidak tumbuh ini diakibatkan oleh faktor cuaca yang saat ini terbilang ekstrem. Oleh sebab itu, Ismaidi mengatakan beberapa peternak unggas memasang penghalang agar peternakannya tetap terlindungi.

Kemudian, faktor lain yang disebutkan oleh Ismaidi adalah rantai tata niaga yang begitu panjang. Hal ini memungkinkan harga daging ayam di pasar bisa melambung tinggi.

Dijelaskan oleh Ismaidi, untuk harga ayam hidup yang dijual oleh peternak di rumah unggas tidak mengalami kenaikan yang signifikan. “Tetap normal saja kalau langsung beli ayam hidup di peternak,” imbuhnya.

Namun, karena distribusi dari peternak tadi harus melewati agen yang mana sudah menjalin kerjasama. Dari agen tersebut akan disalurkan lagi ke beberapa agen lagi. Sehingga ketika berada di pasar dengan kondisi bersih, harga daging ayam melambung tinggi.

“Nah itu kan panjang, jadi harus kita pangkas,” terangnya.

Kemudian faktor lain yang juga mempengaruhi adalah pengendalian harga oleh para agen. Menurutnya, apabila agen tidak mendapatkan keuntungan seperti yang dia inginkan maka agen tersebut akan mengambil ayam dari luar Sumsel.

Tak jarang beberapa agen sampai mendatangkan ayam dari luar Sumatera. “Dari Luar Sumsel, seperti Lampung, Bengkulu, bahkan dari semarang juga pernah masuk kesini. Karena harga di sana murah dan cocok dengan keuntungan yang mereka inginkan” jelasnya.

Sementara, Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, pihaknya akan secepatnya melakukan rapat koordinasi dengan menghadirkan para agen-agen sebagai penyalur daging dan telur ayam.

“Kita dalam waktu dekat akan melakukan rapat kembali mengajak para agen ya,” ujarnya.

Hal tersebut dilakukan guna memberikan harga yang stabil dan bisa dijangkau oleh masyarakat Kota Palembang. "Itu harus dilakukan agar harga stabil," tandas dia.