Penggunaan Cashless Masih Rendah, Ini Langkah yang Dilakukan LRT Sumsel

Net/rmolsumsel.id
Net/rmolsumsel.id

Penggunaan cashless atau sistem pembayaran dengan uang elektronik untuk penggunaan Light Rail Transit (LRT) Sumsel masih dinilai minim.


Hal ini diungkapkan Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS), Dedik Tri Istiantara bahwa di tahun 2022 ini, tercatat hanya sekitar 25 persen dari jumlah seluruh pengguna harian LRT Sumsel yang menggunaan cashless.

"Baru kurang lebih 25 persen dari jumlah penumpang harian kita, sedangkan sisanya masih menggunakan uang kertas untuk pembayaran," kata Dedik ketika dibincangi,. Sabtu (20/8).

Menyikapi hal itu, Dedik mengatakan akan melakukan beberapa program guna meningkatkan penggunaan cashless, salah satunya yakni memberikan promo berupa kartu uang elektronik bagi penumpang.

Beberapa promo dan kartu yang telah diluncurkan oleh LRT sumsel yakni kartu berlangganan khusus bagi para ASN, Pelajar, dan mahasiswa. Baru-baru ini, LRT Sumsel juga memberikan Kartu Kemerdekaan bagi masyarakat umum.

"Tentu dengan langkah ini, masyarakat lambat laun akan menerima manfaat kemudahan dengan pembayaran cashless, terlebih beberapa promo kita yang memungkinkan penggunaan LRT bisa sepuasnya," ujarnya.

Dedik menargetkan, di tahun 2023 jumlah penumpang harian yang menggunakan pembayaran cashless meningkat hingga 80 persen. 

"Syukur-syukur bisa sampai 90 persen dari jumlah penumpang harian kita sudah menggunakan cashless, karena lebih mudah dan efisien tentunya," pungkasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari BPKARSS, jumlah penumpang LRT sejak awal beroperasi hingga 17 Agustus 2022 telah mencapai 7,9 juta penumpang. Dimana trendnya saat ini rata-rata diangka 7 ribu penumpang di hari biasa dan 10 ribu penumpang di akhir pekan.