Harga Karet di Sumsel Naik Jadi Rp21.117 per Kilogram

ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Harga komoditas karet di Sumsel mengalami kenaikan tipis. Harga indikasi karet Sumsel, Senin (15/11), mencapai Rp21.117. Harga tersebut mengalami kenaikan Rp 334 per kilogram jika dibandingkan Jumat lalu (12/11).


Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian mengatakan, harga karet dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang melanda Sumsel beberapa pekan terakhir.

“Cuaca membuat produktifitas petani karet agak terganggu. Sehingga, pasokan menjadi sedikit berkurang,” ujar Rudi saat dibincangi, Senin (15/11).

Ia mengatakan, harga karet telah mengalami kenaikan sejak Kamis (11/11). Menurutnya, tren harga karet terus mengalami fluktuasi. “Tapi hampir sepekan ini harga karet terus merangkak naik,” bebernya.

Dijelaskan Rudi, harga tersebut merupakan harga karet untuk kadar karet kering (KKK) 100 persen. Sementara di tingkatan petani, harga yang diterima antara Rp 11-12 ribu per kilogram. “Sebab, rata-rata KKK di tingkatan petani mencapai 60-70 persen,” terangnya.

Ia berharap kondisi kenaikan harga tersebut bisa terus bertahan hingga akhir tahun mendatang. “Harapannya ini bisa terus bertahan. Sehingga dapat berdampak terhadap perekonomian warga Sumsel yang sangat tergantung dengan komoditas ini,” pungkasnya.