Harga Cabai di OKI Tembus Rp120 Ribu, Disdag Sebut Pedagang Masih Tergantung Pasokan dari Pasar Jakabaring

Pedagang cabai di Pasar Kayu Agung Kabupaten OKI/ist
Pedagang cabai di Pasar Kayu Agung Kabupaten OKI/ist

Dalam dua minggu terakhir, harga cabai di Kabupaten OKI mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 105 ribu per kilogram (Kg). 


Kenaikan harga cabai tersebut dalam pantauan Dinas Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). 

Sekdin Perdagangan OKI, Septariadi mengatakan, pihaknya telah memantau kenaikan harga cabai sejak 17-29 November 2023. 

"Memang harga cabai alami kenaikan. Untuk harga komoditi lainnya bisa juga dilihat di situs resmi midang.kab.oki.go.id milik kita,” kata Septariadi, Rabu (29/11). 

Septariadi menjelaskan, kenaikan harga cabai semula berkisar pada harga Rp 80 ribu menjadi Rp 105 ribu per Kg. Kondisi tersebut masih tergolong stabil karena stok di pasaran masih tercukupi. 

“Ketersediaan cabai di OKI bisa dipastikan aman. Kenaikan sendiri karena pedagang masih disuplai dari Pasar Induk Jakabaring Palembang. Sebab di OKI tidak ada agen besar,” ujar dia.

Menurutnya, ketergantungan para pedagang di OKI akan pasokan cabai dari Pasar Induk Jakabaring Palembang, menjadi salah satu faktor utama kenaikan harga cabai. 

Septariadi juga menyebutkan, kenaikan komoditi tidak hanya pada harga cabai saja. "Komoditi lain juga mengalami kenaikan, kami akan terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mencari solusi agar tak terjadi inflasi,” tandas dia.

Sementara itu, menurut salah satu pedagang cabai di Pasar Kayuagung mengaku harga dalam dua minggu terakhir memang lagi mahal. Cabai merah keriting Rp 120/Kg dan cabai merah besar Rp 110/Kg.

“Cabai memang lagi mahal. Bukan pembeli saja yang mengeluh, pedagang juga mengeluh akan kenaikan harga cabai ini. Sebab kami harus mengeluarkan modal lebih banyak," ucap Santi, pedagang Cabai di Pasar Kayuagung. 

Santi juga mengatakan, dengan harga jual yang tinggi seperti sekarang ini, ia tidak berani membeli dengan jumlah banyak. Hal itu dapat membuat dirinya mengalami kerugian. 

"Jadi memang harga cabai ikut harga stok baru. Kalau stok lama, tiga hari saja cabai itu sudah mulai layu,” pungkas dia.