Hapus Blank Spot di Sumsel, 7 Desa di Muara Enim Terima Program Internet Masuk Desa

PJ Bupati Muara Enim Kurniawan menyerahkan bantuan keuangan khusus internet desa dari Gubernur Sumsel. (Noviansyah/RmolSumsel.id)
PJ Bupati Muara Enim Kurniawan menyerahkan bantuan keuangan khusus internet desa dari Gubernur Sumsel. (Noviansyah/RmolSumsel.id)

Sebanyak tujuh desa dan Kelurahan yang ada di Kabupaten Muara Enim mendapatkan bantuan dana dalam program internet masuk desa dari Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.


Adapun 7 desa yang menerima bantuan yakni Desa Pulau Panggung, Kecamatan Semende Darat Laut, Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Desa Muara Gula Baru, Kecamatan Ujan Mas, Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Kelurahan Gelumbang, Kecamatan Gelumbang dan Desa Danau Rata, Kecamatan Sungai Rotan. 

Pj Bupati Muara Enim, Kurniawan mengatakan,bantuan program internet desa tersebut yang dinilai sangat penting dalam menunjang pelayanan publik dan pemerintahan dan mengurangi area blank spot.

"Bantuan program internet desa ini,khususnya di ibukota kecamatan sangat penting dalam menunjang penyelenggaraan pelayanan dan pemerintahan. Tentunya kami berharap program ini tidak terhenti pada 7 desa ini saja, melainkan dapat ditambah ke desa-desa lainnya,”Kurniawan.

Kurniawan berpesan kepada camat dan kades, agar menjaga infrastruktur telekomunikasi yang ada sehingga internet desa dapat dinikmati masyarakat dengan nyaman. 

Sementra itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Selatan, Achmad Rizwan menambahkan, program bantuan internet desa dari Gubernur ini sudah berjalan sejak 2019 dan telah tersebar di 17 kabupaten kota se-Sumsel dengan total sebanyak 103 desa.

Program ini kata dia, dimaksudkan untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur telekomunikasi yang ada di Sumsel untuk mengatasi blank spot. 

"Untuk bantuan diberikan ke desa dan kelurahan sesuai usul dari Bupati yang ada di Sumsel. Di desa nanti program internet desa ini dibagi menjadi 2 titik hotspot satu untuk layanan administrasi pemerintahan, yang kedua untuk pelayanan publik disepakati oleh kepala desa untuk ditempatkan satu titik ditengah masyarakat," ujarnya.

Rizwan pun mengimbau, pihak desa agar menyediakan ruang bagi masyarakat, bagi anak-anak sekolah untuk memanfaatkan internet tersebut.

“Terkait kendala jaringan internet ini sifatnya fluktuatif ada blank spot, blank spot total, pendataannya selalu berubah-ubah relatif sekitar 20 sampai 30 persen untuk mengatasi hal itu mengatasi hal itu Gubernur melaksanakan program ini, sehingga terjangkau oleh semua masyarakat yang ada di Sumsel," jelasnya.