Penyaluran bantuan sosial dari pemerintah untuk warga terdampak wabah Covid-19 yang sempat tersendat gara-gara tas pembungkus bantuan sembako belum selesai dicetak, amat disayangkan politisi Gerindra Kamrussamad.
- Peneliti Inggris Temukan Gen yang Dapat Mendeteksi Dini Kasus Covid-19
- Peremajaan Armada Militer, Filipina Beli 32 Helikopter Angkut Serbu S-70i Black Hawk
- Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa
Baca Juga
Anggota Komisi XI DPR RI ini menyayangkan bantuan yang seharusnya sudah digelontorkan pemerintah kepada masyarakat miskin tertunda lantaran tas bertuliskan ‘Bantuan Presiden’ itu belum ada.
“Tidak sepatutnya hal tersebut terjadi, kepekaan pemerintah terhadap penderitaan rakyat akibat Covid-19 sudah sangat mendesak diberikan bantuan langsung untuk kebutuhan dasar rakyat,” ujar Kamrussamad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (30/4).
Kamrussamad lantas membandingkan model penyaluran era Presiden Soeharto dengan Presiden Joko Widodo.
“Di zaman Pak Harto Bantuan Presiden itu berbeda dengan program yang dilaksanakan dengan kementerian, sangat jelas Bantuan Presiden menjadi kewenangan sepenuhnya Presiden mau diberikan kepada siapa yang dikehendaki,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini presiden lebih narsis dalam memberikan bantuan dibandingkan sebelumnya. Dia meminta agar lebih peduli kepada rakyat dibandingkan mencari panggung.
“Zaman dan sistem pemerintahan saat ini sudah berubah. Sebaiknya semangat untuk “manggung” di atas penderitaan rakyat dihilangkan,” bebernya.
“Inilah saat tepat untuk bersatu membantu rakyat yang terdampak Covid-19 kesulitan hidup, kehilangan pekerjaan, dan kehilangan penghasilan. Lepaskan semua Birokrasi yang mempersulit dan memperlambat,” demikian Kamrussamad.
- Ajak Paja dan Baja Lari Bareng, Wakapolda: Olahraga dan Orientasi Situasi Kondisi
- Gagal Penuhi Permintaan Rusia, Aplikasi Telegram dan Viber Didenda Rp700 Juta
- 4.000 Penerbangan Batal di Awal Tahun 2022 karena Omicron