Hajat Besar Tanpa Orangtua, Warek Unbara: Ini Berat Sebenarnya..

Kampus besar ternama di Baturaja, yakni Universitas Baturaja (Unbara) bakal menggelar hajat besar alias wisuda dalam waktu dekat. Ini sebenarnya agenda rutin tahunan.

Namun, dalam pelaksaannya memerlukan banyak pertimbangan-pertimbangan yang mesti menjadi perhatian semua pihak. Apalagi sekarang berada dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

"Ini hajat besar. Tapi kita tidak menyelenggarakannya di gedung seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Karena kita menghindari adanya kerumunan di tengah pandemi Covid-19 ini," ujar Wakil Rektor I (Warek 1) Unbara, Yunizir Djakfar, Jumat (6/6) siang.

Walau demikian, setelah berkonsultasi dengan berbagai pihak termasuk aparat kepolisian, pihaknya berkesimpulan bahwa wisuda tersebut tetap akan diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2020 mendatang. Namun tentunya dengan berbagai aturan ketat.

"Rencananya ada 261 mahasiswa dari 5 Fakultas yang akan diwisuda. Kita akan selenggarakan itu di auditorium Unbara saja. Cukuplah, karena kapasitasnya 300 orang," ujarnya.

Nah, pada pelaksanaannya, wisuda tersebut akan dibagi tiga sesi. Sesi pertama 100 mahasiswa dulu. Sesi kedua 85 mahasiswa dan sesi ketiga 75 mahasiswa.

"Nanti juga kita akan kasih jarak 1 meter per mahasiswa. Tidak ada sesi pemindahan kuncir. Apalagi bersentuhan dengan rektor. Cuma mungkin nanti ambil momen foto sama Rektor," ungkapnya seraya.

Baik mahasiswa maupun panitia, ditegaskan Kak Ujang, panggilan akrab Yunizir Djakfar, seluruhnya wajib pakai masker.

"Walau muka gak kelihatan, apa boleh buat. Kami tidak mau nanti ada cluster Unbara," seloroh dia.

Pastinya secara umum, dalam pelaksanaan itu, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan terkait penanganan Covid-19.

"Seperti halnya harus cuci tangan sebelum masuk, kita juga akan sediakan bilik penyemprotan disinfektan. Untuk snack dan makan siang kita siapkan, namun hanya untuk dibawa pulang. Tidak akan ada organ tunggal. Kita hanya pakai soundsystem," jelasnya.

Dari semua protokol kesehatan itu, menurut Ujang, yang paling berat sesungguhnya adalah tidak diperbolehkannya orang tua maupun keluarga besar sang wisudawan/i untuk datang ke lokasi.

"Tidak boleh mendatangkan orangtua adalah kebijakan yang mempunyai beban paling berat kita keluarkan. Namun ini harus kita lakukan. Namun untuk memuaskan para orangtua, kita siapkan cara daring menggunakan aplikasi zoom biar mereka bisa nonton nanti," sambungnya.

"Intinya, areal kampus orange tersebut akan disterilkan dari kerumunan. Pedagang maupun tukang foto musiman, tidak kita bolehkan masuk. Karena itu akan mengundang banyak orang. Nanti di pintu pagar akan dijaga," demikian Ujang. [R]


[rmol]. Kampus besar ternama di Baturaja, yakni Universitas Baturaja (Unbara) bakal menggelar hajat besar alias wisuda dalam waktu dekat. Ini sebenarnya agenda rutin tahunan.

Namun, dalam pelaksaannya memerlukan banyak pertimbangan-pertimbangan yang mesti menjadi perhatian semua pihak. Apalagi sekarang berada dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

"Ini hajat besar. Tapi kita tidak menyelenggarakannya di gedung seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Karena kita menghindari adanya kerumunan di tengah pandemi Covid-19 ini," ujar Wakil Rektor I (Warek 1) Unbara, Yunizir Djakfar, Jumat (6/6) siang.

Walau demikian, setelah berkonsultasi dengan berbagai pihak termasuk aparat kepolisian, pihaknya berkesimpulan bahwa wisuda tersebut tetap akan diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2020 mendatang. Namun tentunya dengan berbagai aturan ketat.

"Rencananya ada 261 mahasiswa dari 5 Fakultas yang akan diwisuda. Kita akan selenggarakan itu di auditorium Unbara saja. Cukuplah, karena kapasitasnya 300 orang," ujarnya.

Nah, pada pelaksanaannya, wisuda tersebut akan dibagi tiga sesi. Sesi pertama 100 mahasiswa dulu. Sesi kedua 85 mahasiswa dan sesi ketiga 75 mahasiswa.

"Nanti juga kita akan kasih jarak 1 meter per mahasiswa. Tidak ada sesi pemindahan kuncir. Apalagi bersentuhan dengan rektor. Cuma mungkin nanti ambil momen foto sama Rektor," ungkapnya seraya.

Baik mahasiswa maupun panitia, ditegaskan Kak Ujang, panggilan akrab Yunizir Djakfar, seluruhnya wajib pakai masker.

"Walau muka gak kelihatan, apa boleh buat. Kami tidak mau nanti ada cluster Unbara," seloroh dia.

Pastinya secara umum, dalam pelaksanaan itu, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan terkait penanganan Covid-19.

"Seperti halnya harus cuci tangan sebelum masuk, kita juga akan sediakan bilik penyemprotan disinfektan. Untuk snack dan makan siang kita siapkan, namun hanya untuk dibawa pulang. Tidak akan ada organ tunggal. Kita hanya pakai soundsystem," jelasnya.

Dari semua protokol kesehatan itu, menurut Ujang, yang paling berat sesungguhnya adalah tidak diperbolehkannya orang tua maupun keluarga besar sang wisudawan/i untuk datang ke lokasi.

"Tidak boleh mendatangkan orangtua adalah kebijakan yang mempunyai beban paling berat kita keluarkan. Namun ini harus kita lakukan. Namun untuk memuaskan para orangtua, kita siapkan cara daring menggunakan aplikasi zoom biar mereka bisa nonton nanti," sambungnya.

"Intinya, areal kampus orange tersebut akan disterilkan dari kerumunan. Pedagang maupun tukang foto musiman, tidak kita bolehkan masuk. Karena itu akan mengundang banyak orang. Nanti di pintu pagar akan dijaga," demikian Ujang.