Disdik Perpanjang PJJ, Guru Harus Tetap Aktif

Dinas Pendidikan (Disdik) kota Palembang kembali akan meliburkan siswa bersekolah secara tatap muka dan tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara dalam jaringan (daring). Mulai dari tingkat PAUD/Ra, SD/MI,SMP/MTS, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) serta tempat kursus-kursus baik negeri maupun swasta sekota Palembang.


Sebelumnya, bahwa batas akhir PJJ tanggal 30 September 2020, dan akan segera diperpanjang melalui surat edaran yang akan dibuat dalam waktu dekat ini. Sesuai dengan arahan dari Walikota Palembang, Harnojoyo.

Kepala Disdik Kota Palembang, Ahmad Zulinto mengatakan, guru- guru tetap 

berperan aktif memberikan tugas-tugas lanjutan kepada peserta didik baik melalui media daring, WhatsApp (WA) dan sebagainya.

Orang tua agar dapat mendampingi dan membimbing anak-anaknya ketika belajar di rumah melalui daring, serta membatasi ruang gerak anak-anak untuk beraktifitas di luar rumah dalam mengantisipasi terhadap penyebaran pandemi Covid-19 saat kini kian tinggi di Kota Palembang.

"Pengalihan belajar dari rumah diperpanjang sehubungan belum menurunnya jumlah kasus penyebaran Covid-19 di Palembang serta mencermati bahwa pemenuhan hak atas pendidikan anak harus tetap dipenuhi, untuk mendapatkan layanan pendidikan selama masa darurat Covid-19," kata Zulinto, Selasa (8/9).

Maka dari itu, pihaknya akan berkoordinasi  dan bermusyawarah bersama dengan Ombudsman, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Psikologi, Jaksa, Polisi dan pihak terkait.

Dikatakannya, kehadiran tenaga pendidik dan kependidikan diatur berdasarkan piket atau bergantian dan pemenuhan standar protokol kesehatan disekolah harus diperhatikan.

Penilaian dimasa pandemi ini, lanjut Zulinto, mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.

Penilaian hasil belajar dapat berbentuk portofolio, penugasan, proyek, praktek, tulis dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan ditempuh secara jarak jauh tidak perlu dipaksakan mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.

“Pemberian tugas kepada siswa dan penilaian hasil belajar pada masa belajar dari rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau ketersediaan fasilitas belajar di rumah,” pungkasnya.