Sebanyak 120 guru dari PAUD hingga SMA di Sumsel mengikuti Training of Trainer (TOT) yang digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumsel. Kegiatan tersebut guna mencetak guru pelopor moderasi beragama di sekolah.
- Kepala BNPT: Sepanjang Tahun 2023 Tidak Ada Serangan Teror dengan Kekerasan
- Karyawan Tertangkap Jadi Teroris, KAI Diminta Evaluasi Cara Rekrutmen
- Dituduh Lakukan Terorisme, Pesepakbola Tunisia Bakar Diri di depan Kantor Polisi hingga Tewas
Baca Juga
Ketua FKPT Sumsel, Ahmad Romi Afriansyah mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Muqimus Sunnah tersebut menggelar internalisasi nilai-nilai agama, sosial, ekonomi, dan budaya.
"Ini kegiatan ketiga yang dirancang Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI yang diteruskan oleh FKPT Sumsel," katanya ketika dibincangi, Rabu (27/7).
Lanjut Romi, guru yang mengikuti kegiatan ini akan menjadi role model yang akan diikuti oleh murid di sekolah masing-masing. Dengan begitu, semakin banyak yang mengikuti FKPT maka semakin akan pentingnya menjaga kerukunan dan keberagaman NKRI.
"Sehingga peran guru sangat penting dalam memberi edukasi pemahaman yang baik untuk siswanya," jelasnya.
Romi pun berharap melalui program kegiatan ini, dapat diikuti satu sampai tiga guru perwakilan dari masing-masing sekolah. Agar peran guru maksimal dalam hal pencegahan, penanggulangan paham-paham teroris dan radikal dikalangan pelajar.
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel
- Identitas Mayat Hanyut di Bendungan Watervang Diketahui Anak Pondok Pesantren
- Mayat Pria Hanyut Ditemukan Warga di Bendungan Watervang Lubuklinggau