Petani PALI Diimbau Manfaatkan Lahan Pekarangan Rumah, Ini Tujuannya

Salah satu petani yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk dijadikan lahan pertanian penunjang perekonomian. (Eko Jurianto/Rmolsumsel.id).
Salah satu petani yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk dijadikan lahan pertanian penunjang perekonomian. (Eko Jurianto/Rmolsumsel.id).

Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengimbau para petani untuk tidak hanya fokus pada hasil perkebunan saja, tetapi juga harus menyiapkan penunjang penghasilan lain seperti memanfaatkan lahan pekarangan rumah.


Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI, Ahmad Jhoni mengatakan, ketika pohon karet tidak bisa disadap atau harganya merosot, perekonomian petani bisa ditopang dengan adanya penghasilan lain dengan banyak cara.

"Misalnya memanfaatkan pekarangan rumah dengan ditanami pohon cabai atau sayuran. Hal itu akan membantu perekonomian petani apabila tanaman di pekarangan rumah sudah menghasilkan," ungkapnya saat dibincangi Kantor Berita RMOLSumsel, Rabu (27/7/2022). 

Ditambahkannya, pemerintah Kabupaten PALI dalam membantu petani telah meluncurkan berbagai program yang bertujuan meningkatkan perekonomian petani, terlebih pasca pandemi Covid-19.

"Ada program kampung hortikultura, kampung buah dan kampung anggur. Pada program itu, pemerintah dalam merangsang pemanfaatan pekarangan rumah membagikan bibit untuk ditanam," terangnya. 

Bukan hanya dari pemerintah kabupaten PALI, Ahmad Jhoni juga menyatakan bahwa ratusan kepala keluarga di wilayah yang menjadi lingkup ruang kerjanya telah mendapatkan bantuan dari Pemprov Sumsel. 

"Dari Provinsi juga meluncurkan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Dalam hal ini, di PALI ada ratusan keluarga yang menerima bantuan bibit tanaman, hewan ternak berikut dengan pakannya," imbuhnya. 

Tak hanya sampai disitu, Ahmad Jhoni juga menyebut bahwa pemerintah Kabupaten PALI melalui Dinas Pertanian berupaya menarik anggaran dari pemerintah pusat untuk memperjuangkan peningkatan taraf hidup petani. 

"Baru-baru ini, ribuan petani yang tergabung dalam kelompok tani mendapat bantuan bibit tanaman, pupuk kemudian bantuan program UPPO atau unit pengelolaan pupuk organik," tambahnya lagi. 

Dimana pada program UPPO, dijabarkan Ahmad Jhoni bahwa petani mendapat bantuan sapi 8 ekor berikut kandang, kendaraan roda tiga untuk mencari rumput dan mesin pencacah rumput. 

"Program UPPO dan bantuan bibit serta pupuk didapat dari APBN. Harapan kami, semua program yang telah diterima petani dimanfaatkan dan dikelola dengan baik supaya bisa menjadi petani mandiri dan sejahtera," tandas dia.