Gubernur Sumsel Dorong Pemanfaatan Lahan Kosong untuk Pertanian dan Peternakan

Gubernur Sumsel Herman Deru menikmati jeruk lokal Banyuasin pada peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia. (Humas Pemkab Banyuasin/rmolsumsel.id)
Gubernur Sumsel Herman Deru menikmati jeruk lokal Banyuasin pada peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia. (Humas Pemkab Banyuasin/rmolsumsel.id)

Masih banyaknya lahan kosong atau lahan tidur di berbagai wilayah Sumatra Selatan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan sektor pertanian dan peternakan.


Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru mengatakan, peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia ke-3 ini menjadi ajang introspeksi diri untuk memajukan sektor peternakan dan pertanian serta mengajak seluruh elemen masyarakat memanfaatkan potensi-potensi yang ada agar dimaksimalkan, sehingga menjadi hal yang baik untuk kemajuan Sumsel.

“Keamanan pangan harus ada yang mengingatkan, bahwa ada potensi yang paling lunak yang bisa digarap dari perikanan, hortikultura. Begitu banyak lahan kita masih kosong, agar dimanfaatkan untuk menjadi lahan garapan. Peternak sapi domba dan ayam adalah bisnis yang menjanjikan,” ujar Deru pada peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia di UPTD Balai Pembibitan dan Hijauan Pakan Ternak (BPHPT) Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Selasa (6/7).

“Tentunya mentransformasi petani dan peternak menjadi pengusaha memang diperlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Untuk mewujudkan hal ini memang dibutuhkan keikhlasan. Namun dengan semangat dan inovasi yang kita punya, tentu ini bukanlah suatu hal yang mustahil,” imbuhnya.

Selain Gubernur, kegiatan yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan ini diikuti Bupati Banyuasin Askolani dan segenap OPD yang bergerak di bidang Ketahanan Pangan Peternakan dan Pertanian se-Sumatra Selatan.

Bupati Banyuasin, Askolani menyampaikan, keamanan pangan sangat penting. Bahkan pihaknya memiliki beberapa program untuk mengingatkan betapa pentingnya pangan untuk kesehatan tubuh khususnya di masa pandemi ini di mana setiap orang membutuhkan asupan makanan yang bergizi.

Pemkab Banyuasin memiliki Gerakan Tanam Sayur (Gertas). Program ini memanfaatkan lahan kosong untuk menanam sayur yang berguna menghemat uang belanja dapur masyarakat sekaligus mendapatkan sayur mayur yang segar.

“Kita juga ada program Pulauan Bueh (Banyuasin Kawasan Buah), di mana setiap kecamatan ada berbagai macam tanaman. Untuk dana operasionalnya kita anggarkan melalui APBD. Bahkan kita bekerja sama dengan Kemenag, bagi warga yang akan melamar anak gadis atau janda diwajibkan menanam buah minimal 2 pohon sesuai dengan klaster buah yang sudah ditetapkan di setiap kecamatan. Lalu kita juga punya Gerbang Perak (Gerakan Pengembangan Perikanan Rakyat). Gerakan-gerakan seperti ini mindset-nya tak lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,” terang Askolani.