Kondisi La Nina di Indonesia hingga kini masih terus terjadi sampai akhir 2022. Hal ini juga berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Sumsel yang mengakibatkan kemarau basah.
- Fenomena La Nina Masih Terjadi, Curah Hujan Diprediksi Meningkat di Maret
- Waspadai Fenomena La Nina, Hujan Ekstrem Mengancam Sumsel
Baca Juga
"Kemarau basah ini artinya meskipun musim kemarau, beberapa wilayah tetap akan diguyur hujan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II SMB II Palembang, Desindra saat memberikan keterangan pers, Jumat (27/5).
Dia mengatakan, saat ini fenomena La Nina masih aktif meskipun dalam kategori lemah hingga netral. Sehingga, berakibat pada kemarau basah. Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beserta lembaga meteorologi dunia lainnya, disebutkan bahwa pengaruh La Nina di Indonesia akan berlangsung hingga akhir 2022.
Hal ini berakibat pada jumlah hujan yang tinggi di Indonesia sepanjang tahun 2022, khususnya wilayah Sumsel yang akan diguyur hujan meskipun musim kemarau. Tidak hanya itu, pengaruh lainnya datang dari suhu muka laut atau surface temperature di Sumsel yang masih terbilang hangat. Sehingga pasokan uap air akan melimpah dan membuat peluang hujan di tengah kemarau masih ada.
“Meskipun tetap hujan, namun tidak selebat hujan ketika musim penghujan, yakni hanya kurang dari 50 milimeter per satu dasarian,” jelasnya.
Indra menambahkan, musim kemarau tahun ini akan terjadi sejak Mei hingga November 2022 mendatang. Sedangkan untuk puncaknya, akan berada di bulan Juli, Agustus, dan September.
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel
- Identitas Mayat Hanyut di Bendungan Watervang Diketahui Anak Pondok Pesantren
- Mayat Pria Hanyut Ditemukan Warga di Bendungan Watervang Lubuklinggau