Ekspor Sumsel Paling Banyak Masuk ke Cina

ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)
ilustrasi (ist/rmolsumsel.id)

Nilai ekspor Sumsel Agustus 2021 mencapai 469 juta Dolar AS atau naik 7,00 persen dibanding ekspor Juli 2021. Sementara dibanding Agustus 2020 nilai ekspor naik cukup signifikan sebesar 49,16 persen.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Zulkipli mengatakan, kegiatan ekspor paling banyak didominasi nonmigas. Menurutnya, nilai ekspor nonmigas Agustus 2021 mencapai 458,80 juta Dolar AS, naik 5,82 persen dibanding Juli 2021.

“Untuk ekspor migas hanya sebesar 10,20 juta Dolar AS. Secara persentase, ekspor nonmigas ini sebesar 97,54 persen dari seluruh total ekspor,” ujar Zulkipli saat konferensi pers, Jumat (1/10).

Zulkipli menuturkan, ekspor Agustus 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 201,84 juta Dolar AS. Disusul ke Amerika Serikat 43,65 juta Dolar AS dan ke Jepang 31,25 juta Dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 59,01 persen.

“Sementara ekspor ke Asean dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 57,55 juta Dolar AS dan 33,40 juta Dolar AS,” katanya.

Ia menuturkan, ekspor nonmigas terbesar terjadi pada bahan bakar mineral (batubara dan lignit) sebesar 38,78 juta Dolar AS. Nilainya naik sebesar 29,47 persen dibanding Juli 2021. Penurunan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2021 terhadap Juli 2021 terjadi pada bubur kayu/pulp sebesar 36,07 juta Dolar AS atau mencapai 29,80 persen.

“Permintaan batubara yang meningkat di sejumlah negara menyebabkan ekspor batubara ikut mengalami peningkatan,” pungkasnya.