Data BPS: 96,8 Ribu Warga Sumsel Keluar dari Kemiskinan

Ilustrasi kemiskinan. (ist/rmolsumsel.id)
Ilustrasi kemiskinan. (ist/rmolsumsel.id)

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel), angka kemiskinan di provinsi terebut mengalami penurunan signifikan, dengan 96,8 ribu warga berhasil keluar dari garis kemiskinan. 


Data ini menunjukkan penurunan angka kemiskinan dari 11,78 persen pada 2023 menjadi 10,51 persen pada 2024.

Penurunan tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergi Program Pengentasan Kemiskinan yang dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi, yang digelar di Griya Agung, Palembang, Senin (3/2/2025). 

Rapat tersebut dihadiri oleh para Sekda Kabupaten/Kota, Kepala BPS Kabupaten/Kota, Kepala OPD di Sumsel, serta perwakilan badan usaha BUMN dan BUMD.

Elen Setiadi menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak dalam mencapai penurunan angka kemiskinan tersebut. Ia juga mengungkapkan optimisme bahwa melalui sinergi yang lebih kuat antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, serta sektor swasta, angka kemiskinan di Sumsel dapat terus berkurang. 

“Kita akan terus melakukan upaya untuk mengurangi beban masyarakat, termasuk dengan mengendalikan harga kebutuhan pokok, memberikan bantuan sosial, dan menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Elen.

Menurut Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, penghitungan data kemiskinan dilakukan melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan dua kali setiap tahun. 

“Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah dan BPS di lapangan sangat vital untuk memperoleh data yang akurat, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kebijakan yang tepat dalam pengentasan kemiskinan,” tandasnya.