Dusun Kawista Miliki Daya Saing Sebagai Kampung Proklim Mandiri

Direktur PT. Pama Persada Nusantara tinjau kampung Proklim Kawista (noviansyah/rmolsumsel.id)
Direktur PT. Pama Persada Nusantara tinjau kampung Proklim Kawista (noviansyah/rmolsumsel.id)

Dusun Kawista Desa Adiwarno, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah miliki daya saing dengan pertumbuhan ekonomi setelah tergabung dalam Program Kampung Iklim (Proklim)


Pengembangan dusun Kawista sebagai Kampung Proklim dibina  oleh  PT Pamapersada Nusantara (PAMA) yang mana Proklim bertujuan merubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan yang ramah terhadap lingkungan dengan kegiatan ekonomi, konservasi energi, penghijauan, energi terbarukan dan pertanian terintegrasi di dusun Kawista.

Dimulai sejak tahun 2022 dusun Kawista terus menunjukkan perkembangan hingga pada tahun 2023 mendapatkan predikat Kampung Iklim Utama. Banyak potensi yang menjadikan Proklim Kawista mendapatkan predikat tersebut.

PT. Pama  mendorong warga Dusun Kawista untuk berdikari dalam sektor ekonomi, seperti mengembangkan produk UMKM Tiwul yang menjadi andalan dari dusunini. Selainitu produk perikanan, mina padi, dan ketahananpangan sayur mayur juga terus menunjukkan hasil baikdan bisa dijual secara masif di pasaran.

Direktur PT Pama Persada, Ari Sutrisno mengatakan, bahwa Proklim ini tidak akan berjalan baik tanpa ada kekompakan dan kesadaran masyarakat, perusahaan hanya membina dan mendorong kemauan itu.

Dirinya berharap agar Kampung Kawista ini tetap bertahan dan menjadi percontohan, karena telah terbentuk dalam kurun 2 tahun, jangan hanya simbolis tapi harus ditularkan ke desa-desa lain di Wonosobo.

"Di samping program menjaga lingkungan, di satu sisi bisa menjadi income generating activity, dengan program-program yang bisa menghasilkan dan membuat ekonomi masyarakat tumbuh," 

Setelah peninjauan bank sampah, sanitasi sehat, agroforestery, budidaya sayur, kolam perikanan, produk UMKM, olahan makanan Tiwul, ke depan ada rencana masyarakat untuk memanfaatkan arus deras dengan membudidayakan ikan arus deras.

"Semua komponen yang Pama bisa bantu, akan kita bantu, penunjukan dusun Kawista ini, karena memang Pama memiliki program nasional selain Ring 1, 2 perusahaan," ujarnya, Selasa (7/5)

Ada banyak hal keuntungan dari menjaga lingkungan, seperti kualitas tanah, air dan pertumbuhan ekonomi pun sejajar dengan perjuangan menjaga lingkungan karena selama ini itu yang dikhawatirkan.

Pihaknya merasa tertarik untuk mewujudkan proklim di dusun Kawista ini, meskipun tanpa lahan khusus dan hanya memanfaatkan area sempit, justru itu tantangannya, "kita punya program bagus juga, kalau masyarakatnya tidak bergerak itu akan sulit, membuat seluruh kompenen masyarakat berpartisipasi dan terlibat itu tidak mudah, namun Kawista bisa sehingga Proklim ini terus berjalan," pungkasnya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (KLH) Wonosobo Endang Lisdianingsih menjelaskan dampak perubahan iklim akhir-akhir ini suhu semakin panas.

Permasalahan lingkungan yang semakin memprihatinkan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat aktif berpartisipasi melakukan berbagai upaya pelestarian lingkungan hidup.

Pengelolaan lingkungan sejalan dengan peningkatan ekonomi, ada keseimbangan tentunya kesamaan tujuan dalam melestarikan dan merawat bumi.

"Jika hanya fokus dalam pengelolaan lingkungan,  tidak bisa berjalan karena nasyarakat butuh dukungan ekonomi untuk kehidupan keluarganya. Untuk itu kami mengucapkam terima kasih kepada Pama Grup yang mengembangkan Proklim di Wonosobo," ujarnya.

Dalam menjaga dan melestarikan lingkungan tentu membutuhkan partisipasi dari semua pihak. "Kami berharap kerja sama dalam melestarikan lingkungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan Pama Grup berlanjut sejalan dengan upaya Pemkab Wonosobo mewujudkan Kampung Mandiri, Asri, Elok dan Rapi (MAER)," ujar Kadis KLH Wonosobo.