Harga Minyak Goreng Melonjak, Dinas Perdagangan Sumsel Gelar Pasar Murah di Wilayah Ini

ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Komoditas minyak goreng mengalami kenaikan harga dalam dua bulan terakhir. Saat ini, rata-rata harga minyak goreng per liternya mencapai Rp19 ribu. Mengatasi kondisi tersebut, Dinas Perdagangan Sumsel berencana menggelar operasi pasar murah di sejumlah titik wilayah.


Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali mengatakan, ada sembilan titik pasar yang menjadi pusat kegiatan pasar murah, 21 Desember 2021, mendatang. Diantaranya, Pasar KM 5, kemudian Pasar Lemabang, Pasar Cinde, Pasar Soak Bato. Kemudian Pasar Gasing, Pasar Perumnas, Pasar Kuto dan Pasar Padang Selasa.

“Total kami menyediakan 25.200 liter minyak goreng dalam kegiatan tersebut,” kata Rizali saat dibincangi, Senin (20/12).

Titik sasaran merupakan lokasi padat penduduk. Sehingga, tujuan untuk meringankan beban masyarakat khususnya warga miskin bisa tercapai. “Kita sengaja gelar di kawasan padat penduduk agar dapat menyasar warga miskin,” terangnya.

Rizali mengatakan, harga minyak goreng mulai merangkak naik sejak awal November lalu. Apalagi setelah keluarnya kebijakan untuk melarang beredarnya minyak goreng curah di pasar.

“Terkait larangan minyak goreng curah, saat ini memang aturan tersebut sudah ditarik. Akan tetapi realisasi penyebarannya masih terbatas. Dan yang menyebabkan harganya naik yakni karena kelapa sawit sebagai bahan baku utamanya juga melonjak,” bebernya.

Menurut Rizali, meskipun peredaran minyak goreng curah sudah diperbolehkan, namun harganya jauh lebih tinggi dari semula.

"Minyak goreng curah ini harga biasanya Rp11 ribu per kilo, tapi nantinya apabila sudah diedarkan kembali harganya juga naik menjadi Rp17 ribu per kilo,” pungkasnya.