Diikuti Dua Pasang Cakada, Pilkada Lubuklinggau Diprediksi Berlangsung Sengit

ilustrasi/ist
ilustrasi/ist

Pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, diprediksi akan berlangsung sengit dengan kemungkinan hanya dua pasangan calon (Paslon) yang maju.


Awalnya terdapat tiga pasang bakal calon, namun saat ini hanya pasangan H Rachmat Hidayat - H Rustam Effendi (YOK teRUS) dan H Rodi Wijaya - Imam Senen (ROIS) yang kemungkinan besar akan bertarung. Pasangan H Sulaiman Kohar - Hendri Juniansyah (SukoHJ) tampaknya tidak akan maju karena kurang kursi dari partai politik.

Eka Rahman, peneliti dari Sumatera Initiative Research & Consulting, menjelaskan bahwa Pilkada Lubuklinggau kemungkinan besar akan berlangsung head to head. 

Analisis ini didasari oleh arah dukungan partai politik yang sudah mengkristal ke dua Paslon. Pasangan YOK teRUS didukung oleh Nasdem, PKS, Hanura, dan Demokrat, sementara pasangan ROIS didukung oleh Golkar, PBB, dan PDI P, berdasarkan pernyataan Ketua DPC Kota Lubuklinggau.

Eka Rahman juga menyebutkan bahwa pasangan SukoHJ tidak memenuhi syarat minimal dukungan 20 persen kursi DPRD, karena hanya mendapatkan 5 kursi dari Partai Gerindra, sedangkan syarat minimal adalah 6 kursi. 

"Praktis jika benar nantinya dokumen dukungan B1 KWK Parpol sebagaimana hal itu, maka dukungan paslon H Sulaiman Kohar - Hendri Juniansyah dengan 5 kursi hasil Pemilu 2024 Partai Gerindra tidak memenuhi syarat minimal dukungan 20 persen kursi DPRD Kota Lubuklinggau sebanyak minimal 6 kursi," ujarnya

Dengan demikian, kecil kemungkinan pasangan SukoHJ untuk berpartisipasi dalam Pilkada Lubuklinggau 2024.

Sementara itu, H Sulaiman Kohar, salah satu bakal calon wali kota, mengonfirmasi bahwa ia dan Hendri Juniansyah tidak akan maju dalam Pilkada. 

Meskipun telah mendapatkan rekomendasi penuh dari Partai Gerindra, mereka gagal mendapatkan dukungan tambahan dari partai lain untuk memenuhi syarat minimal kursi koalisi.

"Dalam proses tersebut, kita sudah berusaha mengadakan komunikasi dengan beberapa partai politik melalui Ketua Gerindra Pak Hen. Namun, sampai hari ini ternyata belum mendapatkan koalisi partai," jelas Sulaiman. 

Dengan tidak terpenuhinya syarat koalisi, pasangan SukoHJ dipastikan tidak akan mengikuti Pilkada 2024.