Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis, ekonomi Indonesia bangkit di Kuartal III 2020. Namun menurut pengamat politik Dedi Kurnia Syah, optimisme itu akan jauh dari kenyataan.
- PLN Siap Pasok Kebutuhan Listrik Medco Energi Oil dan Gas Sebesar 1,1 Megawatt
- Demi Multiplier Efect Ekonomi Sektor Perumahan, Insentif PPN Perlu Diperpanjang
- Pinjol Ilegal Mengguncang Sumsel, Kenali Tanda dan Solusinya
Baca Juga
Ini lantaran jajaran pemerintah belum tampak serius dalam mewujudkan mimpi presiden.
"Optimisme itu perlu didukung dengan upaya yang terlihat," tegas pengamat politik dari Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/8/2020).
Dedi melihat pemerintah hingga saat ini belum memperlihatkan upaya yang signifikan dalam penanganan pandemik Covid-19. Hal tersebut tampak dari serapan anggaran pandemik yang masih minim.
Bahkan dalam kasus ini Presiden Joko Widodo sudah berkali-kali memarahi jajaran kabinetnya.
“Selain itu ada juga masalah kurangnya fasilitas kesehatan umum, yang menjadi penanda jika ekonomi juga akan tetap melambat," urainya.
Dia mengingatkan, bagaimanapun juga optimisme Presiden Jokowi membangkitkan ekonomi Indonesia harus mengutamakan penanganan secara signifikan terhadap sebaran pandemik Covid-19.
"Dengan demikian dampak ekonomi akan membaik," pungkas Dedi.[ida]
- Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di RI akan Diresmikan Mei 2024
- Kinerja Positif BTN Berkat Efisiensi dan Transformasi Sejalan Arahan Kementerian BUMN
- Akomodasi Perkembangan Kebutuhan Listrik, PLN Dukung Kebijakan Pemerintah Lebarkan Golongan Tarif